Bukit Asam Akan Bangun Pelabuhan Rp 4,2 Triliun di Sumatera Selatan

Katadata
Ilustrasi, RUPS Bukit Asam pada akhir 2018. Bukit Asam berencana membangun pelabuhan senilai Rp 4,2 triliun di Sumatera Selatan.
28/10/2019, 16.11 WIB

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana membangun pelabuhan di Perajen, Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun. Pelabuhan ini akan digunakan untuk mengangkut batu bara dari Tanjung Enim ke arah Utara.

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan pelabuhan tersebut bakal dibangun di lokasi yang strategis yakni di hilir Sungai Musi. Ia menilai, pelabuhan tidak akan mengganggu transportasi yang ada di sungai tersebut.

"Letaknya di ujung sehingga tidak memerlukan transit dan tidak menganggu transportasi Sungai Musi di jembatan Ampera 1, 2 dan 3," kata Arviyan di Jakarta, Senin (28/10). Pelabuhan tersebut akan dirancang untuk dapat menampung batu bara kapasitas 10 juta ton per tahun, dengan luas lahan 29 kilometer (km).

Saat ini, perusahaan masih melakukan pembebasan lahan. Bukit Asam menargetkan, pelabuhan itu bisa beroperasi pada 2024. Dengan adanya fasilitas tersebut, ia berharap kapasitas angkutan batu bara meningkat.

PTBA pun bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam rangka mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 60 juta ton per tahun pada 2024. Perseroan akan mengkaji pinjaman dari perbankan atau penggalangan dana lainnya.

(Baca: Bukit Asam Buka Peluang Akusisi Tambang Batu Bara)

Kedua perusahaan juga mengembangkan Dermaga Kertapati yang direncanakan beroperasi pada tahun ini, dengan kapasitas lima juta ton per tahun. Selain itu, keduanya mengembangkan jalur angkutan kereta api Tarahan I dan II dari Tanjung Enim ke arah Selatan.

Rencananya, kapasitas jalur yang sudah ada atau existing Tarahan I bakal ditingkatkan menjadi 25 juta per tahun pada 2020. Sedangkan Tarahan II bakal berkapasitas 20 juta ton per tahun pada 2024.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati