Tepis Akuisisi Viva, Erick Thohir Jual Saham Inter untuk Bayar Utang

Arief Kamaludin (Katadata)
Penulis: Ihya Ulum Aldin
31/1/2019, 18.44 WIB

Pengusaha Erick Thorir menampik kabar dirinya yang berencana untuk mengambil saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA). Kabar tersebut beredar usai dirinya menjual 31,05% saham miliknya di klub sepak bila asal Italia, FC Internazionale Milano atau Inter Milan.

Pemilik kelompok usaha Mahaka Group ini melepas sahamnya kepada LionRock Capital. Ada pun, seperti dikabarkan oleh La Gazzetta dello Sport, penjualan tersebut bernilai hingga 150 juta euro atau sekitar Rp 2,4 triliun.

"Belum (ada rencana mengambil VIVA). Sama juga waktu digosipkan, saham Mahaka melambung padahal tidak ada apa-apa. Ini kan spekulasi saja, orang melihat," kata Erick ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (31/1).

Seperti diketahui, usai isu masuknya Erick ke VIVA tersebut bergulir, sahamnya langsung melonjak. Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, Rabu (30/1), sahamnya naik 11,5% dari Rp 164 per lembar saham menjadi Rp 183 per lembarnya.

(Baca: Akuisisi Bank Mitraniaga, Industrial Bank of Korea Siapkan Rp 477,59 M)

Erick mengatakan, hasil dari penjualan sahamnya di klub yang bermarkas di Stadion Giuseppe Meazza tersebut, digunakan untuk membayar utang dan mengembalikan modalnya. Meski begitu, dirinya tidak mau menyebutkan kombinasi besaran pembayaran utang dan pengembalian ekuitas.

Ada pun, salah satu utangnya yaitu saat dirinya membangun stadion di Washington, Amerika Serikat. Seperti diketahui, Stadion bernama Audi Field tersebut merupakan markas klub sepak bola Liga Amerika yaitu D.C. United, di mana dirinya bertindak selaku pemilik klub. Dibangun bersama kakaknya, Garibaldi Thohir, stadion tersebut memakan biaya pembangunan dengan nilai US$ 500 juta.

"Yang namanya beli-beli itu kan pasti banyak utangnya, tidak mungkin equity semua. Bangun stadion di luar negeri, tidak mungkin pure equity, pasti ada utangnya. Apalagi seluruh akuisisi saya di luar negeri tidak ada hubungannya dengan bank di Indonesia, semua bank asing," kata Erick yang menilai hal tersebut merupakan sesuatu yang lumrah.

Erick Thohir mengakuisisi 70% saham Inter Milan pada November 2013 lalu, melalui International Sports Capital yang dikendalikannya, senilai 250 juta euro. Pada 2016 lalu International Sports Capital menjual 40% sahamnya di Inter kepada Suning dengan harga 200 juta euro. Suning juga membeli seluruh saham milik presiden Inter sebelumnya, Massimo Moratti sebesar 30%.

(Baca: Biayai Ekspansi, Gunung Raja Paksi Incar Dana IPO Rp 1 Triliun )

Reporter: Ihya Ulum Aldin