KATADATA ? PT Indomobil Finance Indonesia akan menerbitkan obligasi bekelanjutan II senilai Rp 3 triliun hingga 2017. Pada tahap I, perseroan akan menerbitkan senilai Rp 500 miliar.
Menurut Direktur Utama Indomobil Finance Jusak Kertowidjojo, dana yang diperoleh seluruhnya akan digunakan untuk pembiayaan kendaraan bermotor, yang ditargetkan tumbuh 15 persen-20 persen.
Sampai saat ini, kata dia, pelemahan nilai tukar rupiah belum berdampak pada permintaan pembiayaan kendaraan. Untuk itu, perseroan tetap fokus pada pembiayaan di sektor ini, terutama mobil.
?Permintaan pembiayaan tidak menurun, tapi pasar mobilnya turun,? kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Senin (23/3).
Pada tahap I ini, perseroan akan menerbitkan tiga seri obligasi. Seri A, tingkat kupon yang ditawarkan sebesar 9 persen-9,6 persen dengan tenor selama 370 hari. Kemudian Seri B sebesar 10 persen-10,6 persen bertenor tiga tahun. Sedangkan obligasi Seri C bertenor empat tahun berkupon 10,15 persen-10,8 persen. Bunga ini akan dibayarkan pertama kali pada 24 Juli, dan setiap 3 bulan sekali berikutnya.
Jusak menyampaikan, perusahaan juga tengah mengkaji pembiayaan ke sektor maritim. Sebab, potensinya dinilai besar, seperti pembiayaan cold storage, kapal, hingga pemasaran. Namun, masih terkendala infrastruktur dan manajemen keuangan yang minim, sehingga berpotensi mengalami kredit macet.
?Kami masih mempelajari manajemen pelaku usahanya.?
Selain dari obligasi, perusahaan juga mendapat bantuan dana dari pinjaman bank, baik asing maupun lokal. Jusak menyebutkan, untuk bank lokal bertenor kurang dari 5 tahun. Sedangkan untuk asing, bersifat sindikasi senilai US$ 172,5 juta.
Head Investment Banking Rayendra Tobing dari Indopremier Securities menambahkan, tingkat suku bunga acuan (BI Rate) saat ini mendukung perusahaan untuk menerbitkan obligasi. Dengan imbal hasil (yield) yang mulai menurun, akan membuat biaya dana (cost of fund) lebih murah.
Pada aksi korporasi ini, Indomobil menunjuk lima penjamin emisi yakni PT CIMB Securities Indonesia, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT RHB OSK Securities Indonesia, dan PT Nikko Securities Indonesia. Sementara PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat.