KATADATA ? PT Indosat Tbk memprediksi pendapatan dari bisnis seluler hingga akhir tahun ini hanya tumbuh 1 persen-1,5 persen. Ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun lalu sebesar 4,8 persen menjadi Rp 19,4 triliun.
Pada tahun ini, perseroan memperkirakan pendapatan dari bisnis seluler hanya Rp 19,6 triliun-Rp 19,7 triliun. Adapun dari bisnis non-seluler yang meliputi pendapatan business to business (B2B), Indosat mempredikti pertumbuhan sebesar 8 persen dari tahun lalu. ?Pendapatan B2B biasanya berkontribusi 25 persen terhadap total pendapatan,? kata Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli seperti dikutip Kontan, Selasa (23/12).
Menurut Alexander, rendahnya pendapatan dari bisnis seluler lantaran pertumbuhan bisnis pesan singkat dan suara yang stagnan. Selain itu ada perang tarif data antaroperator, sehingga menekan pendapatan.