KATADATA ? Asia Resources Mineral Plc menyiapkan dana sekitar US$ 100 juta untuk membayar utang anak usahanya PT Berau Coal Energy Tbk. Utang yang akan dibayarkan merupakan obligasi yang akan jatuh tempo pada Juli 2015.
Direktur Utama Berau Coal Amir Sambodo mengatakan, Asia Resources akan menerbitkan saham baru (rights issue) senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun untuk memperoleh pendanaan.
Selain dari hasil penerbitan saham baru, Berau juga menyiapkan dana Rp 129 miliar atau sekitar US$ 10 juta untuk membayar utang jatuh tempo itu.
?Bunga bond 2015 itu 12,5 persen. Kalau dibayarkan US$ 110 juta, artinya jumlah bond turun dan bunga yang dibayarkan turun. Jadi akan terjadi saving,? kata Amir seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (22/12).
Total nilai surat utang Berau yang akan jatuh tempo tahun depan mencapai US$ 450 juta. Asia Resources telah menunjuk Haoulihan Lokey Global Investment Banking sebagai penasihat keuangan dalam proses rights issue tersebut. Amir berharap, Haoulihan dapat menyelesaikan proses tersebut pada Maret atau April tahun depan.
Lebih lanjut dia mengatakan, perseroan belum ada rencana untuk melunasi sisa utang obligas tersebut. Termasuk, tidak akan menjual aset perusahaan untuk melunasi surat utang.