Saham Viva Turun Bukan karena Kinerja Perusahaan

Arief Kamaludin|Katadata
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
25/7/2014, 11.51 WIB

KATADATA ? Manajemen PT Visi Media Asia Tbk menilai turunnya harga saham emiten berkode VIVA itu tidak berkaitan dengan kinerja dan prospek bisnis perseroan. Turunnya harga saham di luar kontrol menajemen.

?Sebagai manajemen, kami tidak bisa mengontrol pergerakan saham karena hal itu di luar kontrol perusahaan. Namun kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan bisnis VIVA tetap solid dan tumbuh secara positif,? kata Anindya N Bakrie, Direktur Utama VIVA, dalam keterangannya di Jakarta.

Kinerja saham VIVA mengalami periode paling buruk sejak pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli lalu, yakni tercatat turun hingga 22 persen ke Rp 209 per saham pada 23 Juli. Ini merupakan titik terendah harga saham grup media milik keluarga Bakrie itu sejak 7 Oktober 2013.

(Baca: Saham Viva Turun 23 Persen Sejak Pilpres)

Turunnya harga saham VIVA diduga akibat sikap media yang ber ada di bawahnya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pilpres. Terutama setelah TVOne, media televisi miliknya yang menampilkan hasil perhitungan cepat (quick count) pilpres dari lembaga survei yang kredibilitasnya diragukan.

Sikap TVOne tersebut, menurut Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, mempengaruhi kepercayaan publik akan kredibilitas TVOne. ?Pengaruh pemberitaan. Orang kan khawatir ke depan prospek tidak bagus karena dukungan terhadap Prabowo. Kalau media kan bisnis kepercayaan,? kata Satrio beberapa waktu lalu.

Pada penutupan perdagangan Kamis (24/7) harga saham VIVA tercatat melesat 9,57 persen ke level Rp 229 per saham. Kenaikan itu berlanjut pada perdagangan pagi ini, yang tercatat naik 11 persen ke Rp 255 per saham hingga pukul 11.40.

Halaman:
Reporter: Redaksi