PT Media Nusantara Citra Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 956,21 miliar sepanjang semester I 2020, anjlok hingga 17,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan laba perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo ini terutama disebabkan oleh pendapatan iklan yang anjlok.
Dalam laporan keuangan perusahaa yang dipubikasikan melalui keterbukaan informasi BEI, pendapatan usaha emiten berkode saham MNCN ini mencapai Rp 3,96 triliun, turun 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,25 triliun. Pendapatan iklan turun 10,34% dari Rp 4,03 triliun menjadi Rp 3,61 triliun.
Pendapatan iklan ini terbagi atas dua elemen, yaitu pendapatan iklan secara digital dan nondigital. Pendapatan iklan digital masih naik 25,79% menjadi Rp 409,08 miliar. Namun, pendapatan iklan nondigital anjlok 20,49% menjadi Rp 3,2 triliun dibandingkan periode tahun lalu senilai Rp 4,03 triliun.
Di sisi lain, pendapatan usaha dari bisnis konten tercatat senilai Rp 807,92 miliar, turun 11,5% dari Rp 912,89 miliar. MNC juga harus menanggung beban program dan konten yang senilai Rp 1,38 triliun, turun hanya 7,13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, laba kotor perusahaan yang bergerak di bidang media massa ini tercatat turun 7,26% menjadi Rp 2,47 triliun. Profitabilitas perusahaan pun kian tergerus akibat rugi kurs mata uang asing sebesar Rp 35,76 miliar. Padahal, pada periode enam bulan pertama tahun lalu, MNC mampu membukukan keuntungan kurs dengan nilai bersih Rp 76,73 miliar.
MNC mencatatkan total aset per akhir Juni 2020 senilai Rp 18,39 triliun, naik dibandingkan aset per akhir Desember 2019 yaitu Rp 17,83 triliun. Aset lancar perusahaan per Juni 2020 nilainya Rp 8,18 triliun dan aset tidak lancarnya senilai Rp 10,21 triliun.
Sementara itu, liabilitas perusahaan tercatat senilai Rp 4,88 triliun pada Juni 2020, sementara pada Desember 2019 senilai Rp 5,31 triliun. Hal itu berasal dari liabilitas jangka pendek per Juni 2020 senilai Rp 2,04 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp 2,84 triliun.