Perkuat Modal Kerja, Bank Neo Commerce Terbitkan 10 Miliar Saham Baru

Bank Neo Commerce
Gedung Bank Neo Commerce
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
20/4/2021, 19.53 WIB

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) memastikan langkahnya untuk menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Total jumlah saham yang diterbitkan mencapai 10 miliar unit saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi dari manajemen Bank Neo Commerce, Selasa (20/4), penambahan modal ini dilakukan melalui penawaran umum terbatas (PUT) V dan PUT VI yang masing-masing sejumlah 5 miliar unit saham. Nilai nominalnya Rp 100 per saham.

Meski begitu, manajemen bank belum menetapkan harga pelaksanaan dari aksi korporasi ini. Sebagai gambaran, harga saham bank yang berkode BBYB ini senilai Rp 486 per saham pada penutupan perdagangan Selasa (20/4).

"Dana yang diperoleh dari hasil PUT V dan PUT VI, setelah dikurangi biaya-biaya terkait, akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja pengembangan usaha Perseroan," kata Direksi Bank Neo Commerce dikutip dari keterbukaan informasi.

Dengan dilakukannya penawaran saham baru ini, Bank Neo Commerce akan mendapatkan tambahan modal disetor yang akan digunakan untuk modal kerja sehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha. Alhasil, akan berdampak positif terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha bank.

Rencananya, aksi korporasi ini dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar 28 Mei 2021. Jika mendapat lampu hijau, jangka waktu aksi korporasi ini 12 bulan setelah tanggal RUPSLB.

Pemegang saham biasa atas nama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan, akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi). Namun, pihak Direksi belum memperkirakan delusi yang terjadi akibat kedua penawaran saham baru ini.

Saat ini PT Akulaku Silvrr Indonesia memegang 24,98% saham Bank Neo Commerce. Berikutnya ada PT Gozco Capital yang mengempit 20,13% dan PT Asabri sebesar 16,83%. Berikutnya ada Yellow Brick Enterprise Ltd sebesar 11,1% dan masyarakat publik 26,96%.

Dalam pengumuman tersebut, Direksi Bank Neo Commerce juga belum memberitahu terkait komitmen pemegang saham lama dalam mengeksekusi haknya dalam penawaran saham baru kali ini.

Reporter: Ihya Ulum Aldin