Penjualan Unilever Kuartal I Anjlok 7,8%, Bagaimana Proyeksi 2021?

Arief Kamaludin|KATADATA
PT Unilever Indonesia Tbk.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
30/4/2021, 19.22 WIB

Emiten barang konsumsi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penjualan bersih senilai Rp 10,28 triliun pada kuartal I 2021. Nilainya merosot 7,8% dibanding raihan periode yang sama tahun lalu Rp 11,15 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Unilever yang diunggah melalui Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas penjualan disumbang oleh segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh senilai Rp 6,85 triliun pada kuartal I 2021. Namun, angkanya menyusut 12,66% dari pendapatan kuartal I 2020 sebesar Rp 7,84 triliun.

Segmen lainnya yang menyumbang penjualan Unilever adalah dari makanan dan minuman yang pada kuartal I 2021 tercatat senilai Rp 3,42 triliun. Raihan tersebut tercatat naik 3,69% dibanding periode sama tahun lalu Rp 3,3 triliun.

Meski penjualan bersih turun, Unilever melakukan efisiensi pada pos harga pokok penjualan dengan penurunan 7,84% menjadi Rp 4,88 triliun pada kuartal I 2021 dari sebelumnya Rp 5,3 triliun. Beban pemasaran dan penjualan juga menyusut 7,54% menjadi Rp 2,17 triliun dari semula Rp 2,34 triliun.

Kendati melakukan efisiensi, laba sebelum pajak penghasilan Unilever tetap menyusut 6,84% menjadi Rp 2,17 triliun dari semula Rp 2,33 triliun. Sementara itu, beban pajak penghasilan malah naik 1,11% menjadi Rp 481,78 miliar dari sebelumnya Rp 476,49 miliar. 

Alhasil, laba bersih Unilever menyusut 8,81% menjadi Rp 1,69 triliun dari perolehan untung bersih sebelumnya, Rp 1,86 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengatakan, penurunan penjualan Unilever secara tahunan sebenarnya sudah bisa diprediksi karena pandemi Covid-19 hadir di Indonesia berlangsung mulai Maret 2020.

"Namun, sebelumnya kami mengharapkan pemulihan secara kuartalan. Tapi yang terjadi malah penurunan 2,2% dibandingkan kuartal IV 2020," kata Mimi seperti dikutip dari riset Mirae, Jumat (30/4).

Sepanjang kuartal I 2021, harga saham Unilever di bursa saham dengan kode saham UNVR mengalami koreksi hingga 10,54% menjadi Rp 6.575 per saham pada 31 Maret 2021 dibandingkan dengan penutupan akhir 2020.

Harga saham Unilever sebenarnya sempat berada di harga Rp 7.575 per saham pada 19 Januari 2021 atau naik 3,06% dari akhir tahun. Sedangkan level terendah tercatat berada di harga Rp 6.475 per saham pada 17 Maret 2021 atau turun 11,9% dari harga akhir tahun lalu.

Mimi mengatakan, investor mungkin telah mengantisipasi kinerja kuartal I 2021 Unilever yang lemah, mengingat capaian yang tinggi di triwulan I-2020. Meskipun pemulihan lebih lambat dari perkiraan, dia masih yakin kondisi terburuk sudah berlalu.

Pasalnya, jumlah kasus baru positif Covid-19 harian Indonesia relatif jauh lebih rendah dibandingkan awal tahun ini. Pembatasan sosial yang baru, tidak seketat yang diterapkan pertama kali selama triwulan II-2020.

"Karenanya, kami masih mengharapkan kisah pemulihan kinerja Unilever Indonesia di beberapa kuartal ke depan," kata Mimi menambahkan.

Untuk saat ini, Mirae mempertahankan perkiraan pendapatan dan laba bersih Unilever sepanjang 2021. Berdasarkan perkiraannya, Unilever mampu mengantongi pendapatan senilai Rp 44,9 triliun atau naik 4,6% secara tahunan dan mengantongi laba bersih senilai Rp 7,4 triliun atau naik 2,7%.

Terkait saham, Mimi mempertahankan rekomendasi untuk trading but pada saham Unilever. Namun, target harganya lebih rendah, menjadi Rp 7.200 per saham dari yang sebelumnya Rp 8.300 per saham.

Reporter: Ihya Ulum Aldin