Saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan penting investasi. Apalagi di masa-masa sulit seperti sekarang, kebutuhan akan sumber penghasilan semakin dicari. Umumnya, beberapa orang-orang membeli aset investasi berupa emas atau properti. Namun, tak sedikit pula yang mencoba peruntungan mereka di pasar modal.
Selain keuntungan yang ditawarkan cukup menjanjikan, berinvestasi di pasar modal juga membuat para investor secara otomatis ikut berkontribusi dalam meningkatkan kondisi perekonomian bangsa.
Pengertian Pasar Modal
Seperti halnya sebuah pasar, istilah pasar modal merujuk pada tempat bertemunya perusahaan emiten yang tengah membutuhkan dana dan para investor yang ingin menanamkan uang mereka.
Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, seperti utang, ekuitas (saham), maupun instrumen lainnya.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut emiten pasar modal sebagai pihak yang melakukan penawaran umum untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku.
Emiten yang dimaksud dapat berbentuk perorangan, usaha bersama, perusahaan, asosiasi, maupun kelompok yang terorganisasi.
Di pasar modal, emiten diperkenankan untuk menawarkan efek perusahaan berupa surat berharga komersial, surat pengakuan utang, saham, obligasi, tanda bukti utang, kontrak berjangka atas efek, hingga unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Selain itu, jenis efek lain yang ditawarkan adalah sukuk atau efek syariah.
Jenis-Jenis Pasar Modal
Hingga saat ini, di Indonesia hanya mengenal satu pasar modal, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) atau yang juga biasa di sebut Indonesia Stock Exchange (IDX) yang sudah memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di sejumah wilayah di Indonesia.
BEI merupakan gabungan dari dua bursa pernah ada, yaitu Bursa Efek Surabaya (BES) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Sementara itu, sejumlah negara Asia Tenggara lain juga memiliki pasar modal mereka sendiri, seperti Bursa Malaysia (KLSE), Stock Exchange of Thailand (SET), Philippine Stock Exchange (PSE), dan Chi Minh City Stock Exchange.
Bila dilihat dari skala global, saat ini bursa efek terbesar di dunia terletak di Amerika Serikat, yakni Bursa Efek New York (New York Stock Exchange). Selain itu, ada juga bursa-bursa berskala besar lainnya, seperti NASDAQ Stock Exchange, Japan Stock Exchange Group, dan London Stock Exchange.
Berdasarkan transaksinya, pasar modal dibagi menjadi dua, yakni pasar modal perdana dan pasar modal sekunder. Pasar perdana adalah tempat efek atau surat-surat berharga lainnya yang perdana diperdagangkan, dan nantinya akan tercatat secara resmi di bursa.
Sementara pasar sekunder merupakan perdagangan untuk efek-efek yang telah terdaftar di bursa pasar modal. Investor yang sudah membeli efek di pasar perdana bisa mendapatkan harga lebih tingga apabila menjual kembali efeknya di pasar sekunder.
Pihak yang Terlibat dalam Transaksi Pasar Modal
Dalam transaksi di pasar modal, ada beberapa pihak yang terlibat, yaitu emiten, investor, BEI selaku operator merangkap regulator perdagangan bursa pasar modal, dan perusahaan sekuritas atau broker selaku pihak yang memfasilitasi perantara perdagangan.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga melibatkan underwriter atau penjamin emisi selaku penanggung jawab apabila emiten melakukan wanprestasi (gagal bayar), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Transaksi efek juga mendapat pengawasan dari OJK.
Fungsi Pasar Modal
Fungsi pasar modal tentunya untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan investor untuk kemudian terjad transaksi di antara keduanya. Kegiatan jual-beli yang berlangsung di pasar modal mampu menggerakan dan menambah laju roda perekonomian Indonesia.
Dana-dana yang terkumpul dari para investor nantinya akan digunakan untuk bermacam-macam keperluan perusahaan, tergantung prioritas, seperti pengembangan usaha, penambahan tenaga kerja, penambahan mesin produksi, pembayaran utang, dan sebagainya. Sementara untuk para investor, investasi dimaksudkan sebagai sumber penghasilan tambahan, dan lain sebagainya.
Selain hal-hal di atas, pasar modal juga berfungsi sebagai:
- Pemerataan pendapatan
Pasar modal dikatakan sebagai sarana pemerataan pendapatan. Pasalnya, dalam jangka waktu tertentu, saham-saham yang sudah dibeli akan membagikan dividen kepada para investornya.
- Meningkatkan kapastias produksi
Modal yang diterima dari para investor dapat dipergunakan untuk pengembangan perusahaan, sehingga produktivitas akan ikut meningkat.
- Meningkatkan pendapatan negara
Setiap dividen yang dibagikan perusahaan kepada investornya akan dikenakan pajak yang mana akan meningkatkan pendapatan negara.
- Indikator perekonomian negara
Aktivitas jual beli yang terjadi di pasar modal menandakan bisnis berbagai perusahaan sedang berjalan dengan lancar.
Instrumen Pasar Modal
Ada beberapa instrumen yang diperjual-belikan di pasar modal, antara lain:
- Saham
Surat berharga atau bukti seseorang menjadi salah satu pemilik dari suatu perusahaan. Pemilik saham berhak mendapat dividen dan pembagian keuntungan.
- Surat utang atau obligasi
Pemilik surat utang punya hak untuk memperoleh bunga dan pelunasan utang pada jangka waktu yang telah ditentukan
- Reksadana
Reksadana dikenal sebagai wadah untuk pengumpulan serta pengelolaan dana beberapa investor. Dana ini nantinya akan dikelola oleh seorang manajer investasi.
- Derivatif
Derivatif merupakan surat berharga bentuk turunan dari saham. Ada dua jenis derivatif yang bisa ditemukan di Indonesia, yaitu right dan warrant.