Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik signifikan 1,83% menyentuh level 6.342 pada perdagangan Senin (4/10). Investor asing memborong saham-saham sektor bank, sehingga asing tercatat melakukan beli bersih Rp 1,95 triliun di pasar reguler.
Berdasarkan data RTI Infokom, saham yang paling diminati investor asing hari ini adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan nilai beli bersih Rp 583,3 miliar. Harga saham bank milik pemerintah ini ditutup naik hingga 1,79% menjadi Rp 3.970 per saham.
Saham yang diminati asing lainnya adalah Bank Central Asia (BBCA) dengan nilai beli bersih Rp 218,4 miliar. Harga saham bank milik Grup Djarum ini menguat 2,96% menjadi Rp 34.800 per saham.
Asing juga melakukan pembelian pada saham United Tractors (UNTR) dengan nilai beli bersih Rp 198,8 miliar. Akibatnya harga saham perusahaan milik Astra International (ASII) ini menguat 4,23% menjadi Rp 27.100 per saham.
Di urutan berikutnya, ada saham duo bank milik pemerintah yang diborong asing dan harganya naik signifikan. Asing membeli saham Bank Mandiri (BMRI) dengan nilai beli bersih Rp 142 miliar, sehingga harga sahamnya meroket 6,15% menjadi Rp 6.475 per saham.
Saham bank milik pemerintah lainnya adalah Bank Negara Indonesia (BBNI) yang dibeli asing senilai bersih Rp 108,9 miliar. Harga saham bank tertua milik pemerintah ini ditutup naik signifikan 6,54% menjadi Rp 5.700 per saham.
Harga saham sejumlah bank yang naik signifikan ini, membuat indeks sektor finansial ditutup naik 1,87%. Meski begitu, sektor yang ditutup naik paling signifikan adalah properti dan energi, masing-masing 3,85% dan 3,82%.
Berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya, saham sektor properti yang menguat signifikan adalh Pakuwon Jati (PWON) hingga 8,61% menjadi Rp 530 per saham. Saham Bumi Serpong Damai (BSDE) naik 10,45% menjadi Rp 1.110 per saham.
Begitu juga dengan harga saham Ciputra Development (CTRA) yang naik 8,95% menjadi Rp 1.035 per saham. Harga saham Summarecon Agung (SMRA) naik 11,52% menjadi Rp 920 per saham. Begitu juga harga saham Lippo Karawaci (LPKR) yang naik 5,84% menjadi Rp 163 per saham.
Selanjutnya, dari sektor energi, kenaikan signifikan ditopang sejumlah emiten batu bara seperti Adaro Energy (ADRO) yang naik 4,49% menjadi Rp 1.860 per saham. Lalu saham Bukit Asam (PTBA) yang naik 6,25% menjadi Rp 2.890 per saham. Saham Indo Tambangraya Megah (ITMG) naik 16,06% menjadi Rp 24.575 per saham.
Di luar saham batu bara, ada saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang ditutup naik 9,77% menjadi Rp 1.405 per saham. Harga saham Golden Energy Mines (GEMS) ditutup naik 8,83% menjadi Rp 4.190 per saham. Lalu ada saham AKR Corporindo (AKRA) yang 2,54% menjadi Rp 4.450 per saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total volume transaksi sepanjang hari ini 35,32 miliar unit saham dengan frekuensi 1,69 juta kali. Nilai transaksi hariannya mencapai Rp 17,19 triliun. Ada 317 saham tabf ditutup di zona hijau, sedangkan 202 saham ditutup turun, sedangkan 143 saham ditutup stagnan.
Berdasarkan data Stockbit, saham dengan kenaikan signifikan hari ini adalah Hotel Fitra International (FITT) yang naik hingga 35,51% menjadi Rp 191 per saham. Diikuti Bumi Resources (BUMI) yang naik 23,53% menjadi Rp 84 per saham. Lalu, saham Telefast Indonesia (TFAS) naik 18,14% menjadi Rp 6.025 per saham.
Sementara saham dengan penurunan paling besar adalah Idea Indonesia Akademi (IDE) yang turun 10% menjadi Rp 198 per saham. Lalu, Prima Globalindo Logistik (PPGL) yang turun 9,74% menjadi Rp 102 per saham. Saham Global Sukses Solusi (RUNS) ditutup turun 9,68% menjadi Rp 560 per saham.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG tengah melanjutkan fase kenaikannya yang kuat dan berhasil menembus level resistance di 6.299. "Oleh karena itu IHSG selanjutnya, diperkirakan menguat kembali," katanya dalam riset tertulisnya.
Penguatan IHSG besok, akan menguji level resistance IHSG berikutnya di level 6.394. Berdasarkan analisisnya, level support IHSG berada di 6.203, 6.186, dan 6.162. Sementara itu, level resistance di 6.358, 6.394, dan 6.505.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.