Masih di Level Tinggi, IHSG Hari Ini Berpotensi Lanjutkan Koreksi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja memfoto layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta
12/10/2021, 06.01 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini, Selasa (12/10), setelah ditutup turun 0,34%  ke level 6.459 pada Senin (11/10).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, ada potensi indeks melemah dengan area support di level 6.438 dan 6.417. Sementara itu, area resistance ada di level 6.527 dan 6.493.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.

"Pergerakan akan minim sentimen dari data ekonomi. Investor masih akan mencermati perkembangan kebijakan moneter dari Amerika Serikat," kata Dennies dalam riset tertulisnya.

Ia merekomendasikan investor menahan saham Wijaya Karya (WIKA), Perusahaan Gas negara (PGAS), dan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) jika sudah terlanjur beli. Pasalnya, indikator teknikal dan sentimen, sama-sama netral.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, karena penurunan IHSG kemarin, membuat indeks pasar saham domestik gagal ditutup di atas level resistance krusial di level 6.505.

"Maka saat ini ada peluang terjadi koreksi sebelum menguji kembali resistance kuat tersebut. Support terdekat IHSG ada di level 6.431," kata Ivan.

Berdasarkan analisisnya secara teknikal, terdapat tiga level support IHSG hari ini yaitu di 6.431, 6.385, dan 6.311. Sementara, area resistance IHSG hari ini ada di level 6.505, 6.617, dan 6.686.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain Adaro Energy (ADRO), Bank Negara Indonesia (BBNI), Barito Pacific (BRPT), XL Axiata (EXCL), dan Perusahaan Gas Negara (PGAS).

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG terlihat sedang melalui fase konsolidasi wajar setelah kenaikan jangka pendek pada pekan lalu. Berdasarkan analisisnya, area pergerakan indeks diperkirakan di level 6.336 dan 6.542. "Potensi penguatan masih cukup besar mengingat arus arus masuk modal mulai kembali," kata William.

Meski begitu, fluktuasi harga komoditas masih memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG hari ini hingga beberapa waktu mendatang. William memberikan saran, jika terjadi koreksi wajar, para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk mengakumulasi pembelian dengan target jangka pendek.

Sejumlah saham masuk radar pantauan William seperti Bank Negara Indonesia (BBNI), Unilever Indonesia (UNVR), XL Axiata (EXCL), Astra Agro Lestari (AALI), AKR Corporindo (AKRA), Telkom Indonesia (TLKM), dan Indo Tambangraya Megah (ITMG).

Reporter: Ihya Ulum Aldin