Jual 15% Saham, IPO Cimory Bidik Dana Rp 3,76 Triliun

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Dana IPO Cimory antara lain akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
10/11/2021, 13.04 WIB

Produsen yogurt PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) berencana mencari pendanaan di pasar modal dengan menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Perusahaan berkedudukan di Bogor, Jawa Barat, ini menargetkan dapat meraup dana mencapai Rp 3,76 triliun.

Berdasarkan prospektus ringkas IPO yang disampaikan di media massa, Cimory menawarkan sebanyak-banyaknya 1,19 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Jumlah saham yang dilepas dalam IPO itu setara 15% dari modal setelah IPO.

Harga penawaran IPO Cimory berkisar Rp 2.780 sampai Rp 3.160 per saham. Dengan jumlah saham baru yang dilepas ke pasar, perkiraan dana yang dapat diraup Cimory melalui IPO ini mencapai Rp 3,3 triliun sampai Rp 3,76 triliun.

Dalam prospektus ringkas dijelaskan, sekitar 33% dana dari IPO akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi. Penambahan tersebut dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.

Cimory akan menambah lini produksi untuk produk olahan susu, dalam bentuk akuisisi tanah atau bangunan, perluasan pabrik, dan pembelian peralatan yang berlokasi di Sentul, Jawa Barat. Operasional pabrik akan dimulai pada kuartal  III 2022.

Cimory juga berencana menambah lini produksi untuk produk olahan susu dalam bentuk perluasan pabrik dan pembelian peralatan yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur yang rencananya beroperasi pada kuartal III 2022.

Alokasi lain dana IPO yaitu 25% akan digunakan untuk penyetoran modal pada entitas anak PT Macroprima Panganutama. Anak perusahaan ini bergerak di kegiatan usaha pengolahan dan pengalengan makanan.

Dari alokasi 25% tersebut, mayoritas  atau sebesar 80% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.

Anak usaha tersebut akan melakukan penambahan lini produksi untuk produk makanan konsumen yang berlokasi di Semarang dalam bentuk pembelian peralatan. Rencananya pembelian alat tersebut dimulai pada kuartal  III2 022.

Anak usaha juga berencana mempertajam lini produksi makanan konsumen di wilayah baru Jawa Barat dengan akuisisi tanah atau bangunan, pembangunan pabrik, dan pembelian alat. Rencana ini diperkirakan mulai dieksekusi pada kuartal IV 2024.

Sebanyak 25% dana IPO juga akan digunakan untuk Macroprima Panganutama. Sementara itu, 20% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembayaran gaji karyawan, utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.

Selain itu, sebanyak 20% dana IPO akan digunakan untuk setoran modal pada entitas anak lainnya yaitu PT Macrosentra Niagaboga. Anak usaha ini bergerak pada kegiatan usaha agen dan distributor.

Manajemen menjelaskan, suntikan dana untuk Macrosentra Niagaboga  sebagian besar atau sekitar 75% akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan rencana ekspansi pusat distribusi. Sebagian besar berada di wilayah Jawa Barat dalam bentuk akuisisi tanah, bangunan, dan peralatan penunjang lain. Sementara sisanya, akan digunakan untuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari. Antara lain pembayaran gaji karyawan, utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.

Cimory juga akan menggunakan 15% dana IPO  untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi, seperti menambah  68.000 chiller di toko, retail, dan sarana pendukung. Hal ini terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi fasilitas pelatihan dan pengembangan.

Terakhir, perusahaan mengalokasikan sekitar 7% dana dari IPO untuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.

Cimory menjadwalkan masa penawaran awal IPO ini pada periode 10-17 November. Sementara perkiraan masa penawaran umum perdana saham pada 30 November-2 Desember. Lalu tanggal penjatahan pada 2 Desember dan pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 6 Desember.

Pemesanan saham melalui Sistem Penawaran Umum Elektronik (e-IPO) harus disertai dengan ketersediaan dana yang cukup pada rekening dana nasabah pemesan yang terhubung dengan sub rekening efek pemesan yang digunakan untuk melakukan pemesanan saham.

Penjamin pelaksana emisi efek, menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa saham yang tidak dipesan dalam IPO. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT CLSA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.

Reporter: Ihya Ulum Aldin