PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), induk bisnis Grup Emtek, membuka peluang anak perusahaannya untuk kembali melantai di bursa saham, seiring maraknya korporasi teknologi yang menjadi perusahaan terbuka.
Direktur Utama Elang Mahkota Teknologi Alvin W. Sariaatmadja memperkirakan akan banyak perusahaan teknologi yang melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal.
"Saya kira, tahun-tahun akan datang, kita akan melihat begitu banyak perusahaan teknologi yang akan listing (mencatatkan saham) juga," kata Direktur Utama Emtek Alvin W. Sariaatmadja dalam forum webinar CEO Networking, Selasa (16/11).
Alvin menilai pelaku pasar menanti banyaknya perusahaan teknologi melantai, terutama IPO GoTo, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia. Ia mengakui, IPO GoTo bisa menjadi IPO dengan nilai terbesar di Indonesia.
"(IPO GoTo) menjadi katalis bagi banyak perusahaan teknologi lain untuk bisa listing di bursa," kata Alvin.
Saat ini, rekor IPO terbesar di pasar saham Tanah Air dipegang oleh PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) senilai Rp 21,9 triliun. Pemegang saham mayoritas (23,93%) Bukalapak adalah PT Kreatif Media Karya, entitas Grup Emtek.
Alvin mengatakan, dengan maraknya perusahaan teknologi melantai di bursa dalam tahun-tahun ke depan, membuat Emtek tertarik mendorong anak usahanya untuk IPO. "Jadi saya kira, sangat memungkinkan untuk berbagai perusahaan kami untuk bisa melantai," katanya.
Menurutnya, sebuah kehormatan untuk anak usahanya bisa melantai di BEI. Terlebih melihat perkembangan BEI, baik dari sisi likuiditas maupun keberagaman perusahaan.
Berdasarkan laman jejaringnya, Emtek mempunyai sejumlah portofolio anak usaha, baik yang go public maupun perusahaan tertutup. Secara umum, ada tiga lini bisnis utama Emtek, yaitu media, solusi, dan lini bisnis lainnya.
Dari bisnis media, Emtek punya di antaranya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Surya Citra Televisi (SCTV), PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar), PT Omni Intivision (O Channel), PT Vidio Dot Com (Vidio.com), dan PT Kapan Lagi Dot Com Networks (KLY).
Portofolio bisnis media lainnya adalah PT Benson Media Kreasi (Samara), PT Screenplay Sinema Film (SSF), PT Screenplay Produksi (Screenplay), PT Sinemart Indonesia (Sinemart), PT Indonesia Entertainmen Studio (IES), dan PT Indonesia Entertainmen Produksi (IEP).
Di lini bisnis solusi, Emtek punya PT Abhimata Citra Abadi, PT Sakalaguna Semesta, PT Tangara Mitrakom, dan PT Indopay Merchant Services. Lini bisnis solusi menyediakan serangkaian jasa dan infrastruktur informasi, layanan komunikasi, dan solusi teknologi untuk industri telekomunikasi, perbankan, dan jasa pembayaran.
Sementara itu, lini bisnis lainnya terdiri atas berbagai jasa B2C (business-to-customers). Beberapa di antaranya, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Elang Medika Corpora (EMC), PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA), PT Kreatif Media Karya (KMK Online), PT Elang Prima Retailindo (Oshop), dan PT Bitnet Komunikasindo (Bitnet).
Selain portofolio di atas, Emtek melakukan investasi ke beberapa perusahaan rintisan. Seperti kepemilikan 5,88% saham di PT Grab Teknologi Indonesia (Grab). Selain itu, Emtek juga memiliki mayoritas saham PT Visionet Internasional (OVO).