IHSG Masih Berpotensi Menguat, Analis Rekomendasikan Saham Blue Chip

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
18/3/2022, 07.23 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,40% di level 6.964,385 pada akhir perdagangan kemarin (17/3). Indeks berpotensi menguat dan bergerak di level 6.823 - 7.022 pada Jumat (18/3).

IHSG sempat mencapai rekor tertingginya sepanjang sejarah yakni 7.032 kemarin.  Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, indeks berpotensi menguat selama tidak melemah ke bawah support di 6.895.

"Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.030, 7.067 dan 7.114, sedangkan titik support ada di posisi 6.895, 6.814 dan 6.760," kata Ivan dalam risetnya, dikutip Jumat (18/3).

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan keseimbangan baru.

Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di rentang harga 8.050-8.150. BBNI berpeluang membentuk koreksi minor karena gagal menembus resistance di 8.500. Adapun, target koreksi terdekat mengacu pada Fibonacci Retracement yaitu di 8.125.

Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT XL Axiata Tbk (EXCL) di rentang harga 2.560-2.600.  EXCL sedang membentuk wave (b) dari [x] dengan peluang melanjutkan tren naik sepanjang harganya tetap di atas 2.510.

Aksi hold atau buy on weakness juga disarankan pada saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) di rentang harga 6.800-6.900. TKIM diperkirakan sedang membentuk wave (b) dengan peluang untuk menguat kembali sepanjang tidak melemah ke bawah 6.725. 

Selain itu, Ivan juga menyarankan untuk hold atau trading buy pada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di rentang harga 4.340-4.370. Dia juga merekomendasikan trading buy pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di rentang harga 6.025-6.100.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG terlihat kembali ke dalam rentang konsolidasi wajarnya. Hingga saat ini, indeks belum mampu ditutup di atas level tertingginya secara beruntun. Sedangkan, potensi adanya pembalikan arah masih cukup besar karena minimnya sentimen positif.

"Sehingga jika terjadi koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," kata William dalam risetnya.

Ia merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi