IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Saham Bank dan Energi Jadi Pilihan

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
22/3/2022, 06.56 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas ke level 6.823 - 7.032 pada hari ini (22/3). Sebelumnya, indeks saham ditutup menguat 0.00% di level 6.955,181 pada akhir perdagangan 21 Maret kemarin. 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG gagal menembus ke atas 7.000 namun masih berpeluang untuk menguat, karena tidak membentuk lower low pada chart harian.

"Namun demikian, penembusan di bawah 6.912 akan membuka jalan untuk koreksi ke 6838 berdasarkan analisis Fibonacci," kata Ivan dalam risetnya, dikutip Selasa (22/3).

Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.030, 7.067 dan 7.114, sedangkan titik support ada di posisi 6.912, 6.895 dan 6.838.

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan investor untuk menyimpan (hold) atau membeli di harga rendah (buy on weakness) pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di rentang harga 7.700-7.800 dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) di rentang harga 1.660-1.680.

Selain itu, ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di rentang harga 800 - 820 dan buy on weakness saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di rentang harga 1.300-1.340.

Terakhir, Ivan merekomendasikan beli spekulatif di rentang harga 7.100-7.300 pada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). ICBP diperkirakan melanjutkan fase bearish sebelumnya menuju Fibonacci Retracement 50% dari wave [A] di 7.225.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat masih betah dalam area konsolidasi wajar. Hal itu dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG dalam jangka pendek.

Ia menyebut, pola pergerakan hingga beberapa waktu mendatang masih cenderung bergerak sideways, sehingga potensi penurunan terlihat masih lebih besar dibanding keinginan naiknya.

Adapun, beberapa saham yang direkomendasikan William yakni, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Astra Internasional Tbk (ASII).

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi