Kalangan pelaku pasar merespons positif masuknya Garibaldi Thohir atau Boy Thohir sebagai pemegang saham baru perusahaan logistik Anteraja, anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).
Nantinya, Boy Thohir akan menyerap sebanyak 490.413 saham baru yang diterbitkan PT Tri Adi Bersama (TAB) atau Anteraja dalam aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) senilai Rp 70,55 miliar.
Riset yang mengemuka di kalangan pelaku pasar menyebut, masuknya Boy Thohir yang saat ini tercatat sebagai salah satu pemegang saham sekaligus Komisaris Utama perusahaan teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) disebut-sebut akan membuka peluang masuknya Anteraja di ekosistem GoTo.
Pasalnya, saat ini sekitar 80% transaksi AnterAja berasal dari platform e-commerce dan Tokopedia adalah kontributor 2 teratas, bersama dengan Shopee. Masuknya Anteraja berpeluang memperkuat kehadiran mereka di platform ekosistem e-commerce mengetahui posisi Boy Thohir di Grup GoTo.
"Hal ini akan membuka jalan AnterAja ke kolaborasi yang lebih luas dengan Tokopedia di masa depan," tulis riset tersebut, dikutip Kamis (14/4).
Katadata sudah mengonfirmasi mengenai potensi Anteraja di ekosistem GoTo ke depan kepada Boy Thohir, namun sampai berita ini ditulis, Boy belum memberikan tanggapannya.
Bila merujuk pada riset Sucor Sekuritas, ekosistem bisnis GoTo terbagi menjadi tiga pilar utama, yakni di bisnis on demand services, e-commerce marketplace, dan bisnis fintech melalui GoTo Financial. Saat ini Tokopedia juga menjadi website e-commerce dengan jumlah kunjungan tertinggi di Indonesia dibanding kompetitornya.
Sekretaris Perusahaan Adi Sarana Armada, Hindra Tanujaya, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/4) mengatakan, Garibaldi Thohir akan mengambil bagian atas seluruh penerbitan saham baru TAB, anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) di bidang logistik pengantaran barang. Meski mengambil seluruh saham dalam rights issue tersebut, manajemen ASSA tetap merupakan pemegang saham terbesar di TAB dengan kepemilikan 2,42 juta saham atau setara 49,5%.
Kemudian, disusul oleh PT Roda Bangun Selaras yang memiliki 22,5% saham TAB atau setara dengan 1,10 juta lembar saham, dan Time Prestige Investment Limited menggenggam kepemilikan saham TAB sebanyak 882 ribu lembar saham atau setara 18%.
"Dengan masuknya investor baru tersebut, perseroan berharap TAB dapat mengembangkan bisnisnya dan memberikan kontribusi positif kepada perseroan," kata dia.
Berdasarkan laporan keuangan, tahun lalu, ASSA membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 142,62 miliar atau naik 63,66% dari sebelumnya Rp 87,14 miliar.
Sementara itu, per akhir Desember 2021, perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 5,08 triliun. Adapun, kontributor terbesar berasal dari jasa pengiriman yang menyumbang Rp 2,76 triliun dari sebelumnya Rp 794,72 miliar. Kemudian, sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool berkontribusi sebesar Rp 1,28 triliun dari sebelumnya Rp 1,26 triliun.
Lalu, pada kegiatan usaha kendaraan bekas berkontribusi sebesar Rp 404,56 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 380,56 miliar. Sedangkan, jasa lelang dan jasa logistik masing-masing berkontribusi sebesar Rp 166,24 miliar dan Rp 136,21 miliar.
Adapun, aset ASSA hingga akhir 2021 mencapai Rp 6,03 triliun, atau turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,17 triliun. Sementara, total liabilitas perseroan meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 3,73 triliun menjadi Rp 4,26 triliun di 2021, dan total ekuitasnya turun menjadi Rp 1,76 trilliun dari sebelumnya Rp 1,43 triliun.