IHSG Anjlok 3,02% Sepanjang Pekan Ini, Kapitalisasi Pasar Menyusut

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/4/2020).
Penulis: Lavinda
15/10/2022, 08.00 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 3,02% pada perdagangan saham sepanjang pekan ini. Indeks saham ditutup di posisi 6.814 pada akhir pekan ini, dari level 7.026 pada penutupan pekan sebelumnya. 

Indeks saham yang loyo juga mempengaruhi kapitalisasi pasar bursa yang mengalami penyusutan mencapai 2,43% menjadi Rp 9.009,9 triliun dari Rp 9.234,6 triliun pada pekan yang lalu.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 10 - 14 Oktober 2022, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa tercatat merosot hingga 4,82% menjadi 1,16 juta kali transaksi dari 1,22 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga anjlok 7,09% menjadi hanya Rp 12 triliun dari sebelumnya, Rp 12,92 triliun. Namun, rata-rata volume transaksi bursa meningkat 2,72% menjadi 24,05 miliar saham dari semula 23,41 miliar saham sepekan sebelumnya.

Pada Jumat (14/10) kemarin, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 426,29 miliar dan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 71,72 triliun.

Dua Obligasi Rilis Pekan Ini

Pada pekan ini, terdapat sejumlah perusahaan yang menerbitkan dua obligasi dan satu sukuk.

Pertama, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk menerbitkan Obligasi I Sejahteraraya Anugrahjaya Tahun 2022 dengan nilai Rp 950 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat untuk obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kedua, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2022. Obligasi dan sukuk dicatatkan di BEI dengan masing-masing tiga seri.

Obligasi Seri A dengan nilai Rp 904, 5 miliar, Seri B dengan nilai Rp 1.6 triliun, dan Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 306,2 miliar. Sedangkan untuk sukuk Seri A dengan nilai Rp 481, 06 miliar, Seri B dengan nilai Rp 455,19 miliar, dan Seri C dengan nilai Rp 69,37 miliar.

Pefindo menyematkan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) bagi sukuk. PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang 2022 adalah sebanyak 104 emisi dari 68 emiten senilai Rp 131,46 triliun. Sementara itu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai saat ini adalah 512 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 459,15 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 176 seri dengan nilai nominal Rp 5.102 triliun dan US$ 411,08 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 3,16 triliun.