Perusahaan teknologi pemilik Super-App, PT Venteny Fortuna Internasional berencana menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek indonesia. Perusahaan akan melepas maksimal 939,78 juta saham atau 15% dari total modal ditempatkan perusahaan dengan harga berkisar Rp 350 - Rp 450.
Founder and Group CEO Venteny Fortuna Indonesia Junichiro Waide menjelaskan, upaya perusahaan untuk melantai di BEI diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat atas perusahaan. “Kami ingin memperluas pemahaman masyarakat terhadap kami. Layanan kami sangat baru, sebagian besar orang tidak pernah dengar Venteny. Dengan IPO ini, kami mau memaksimalkan awareness kami,” ungkap Junichiro dalam public expose VTNY di Jakarta, Kamis (24/11).
Junichiro juga berharap dapat meningkatkan likuiditas perusahaan melalui aksi korporasi ini. Dengan demikian Venteny kedepannya dapat menyediakan berbagai solusi-solusi finansial.
“Jika ingin memberikan solusi lebih, kami juga membutuhkan likuiditas lebih,” katanya.
Ia menjelaskan bisnis Venteny adalah memberikan solusi finansial kepada usaha kecil menengah (UMKM). Mereka juga memiliki layanan inovasi teknologin yang berfungsi memenuhi kebutuhan karyawan melalui peningkatan employee happiness dan employee engagement.
Mengutip situs perusahaan, Venteny membangun sebuah ekosistem employee i melalui kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyelenggarakan beberapa layanannya, seperti Program Teknologi Keuangan (V-Nancial), Program Asuransi Berbasis Teknologi (VENTENY Insurance & Protection Program) atau “VIP”, Program Keuntungan Karyawan (V-Merchant), dan Program Pendidikan Berbasis Teknologi (V-Academy).
Pengguna juga memiliki layanan dompet elektronik atau e-wallet yang terintegrasi di dalam aplikasi VENTENY. Fitur e-wallet ini juga telah didukung oleh sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Adapun Venteny kini beroperasi di tiga negara, yaitu Filipina, Singapura, dan Indonesia, dengan lebih dari 200 ribu pengguna di Filipina dan lebih dari 250 ribu pengguna di Indonesia.
Junichiro menjelaskan, 42% dari dana yang terkumpul dari IPO atau sekitar Rp 177,62 miliar akan digunakan memberikan pinjaman kepada entitas anak dibidang teknologi finansial yakni, PT Venteny Matahari Indonesia, perusahaan teknologi finansial. Sementara sisanya, akan digunakanuntuk modal kerja dan pemasaran sehingga bisa mendorong aktivitas penguatan citra dan pemasaran perusahaan.