Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus merosot dalam dua pekan berturut-turut. karena investor gencar melepas sahamnya pasca-periode penguncian atau lock up saham berakhir 30 November 2022 lalu.

Namun, ada yang menarik di dalam daftar terbaru pemegang saham unicorn teknologi Tanah Air ini. Pemerintah Singapura rupanya memanfaatkan pelemahan harga dengan menyerap saham GoTo.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 2 Desember 2022, Citibank mewakili Pemerintah Negeri Singa menggenggam 68,71 miliar saham atau setara 5,8% porsi saham GoTo.

Selain itu, terdapat pula SVF GT Subco (Singapore) Pte Ltd dengan kepemilikan 8,71%, dan Taobao China Holding Limited dengan kepemilikan 8,84%.

Pada saat bersamaan, kepemilikan GoTo Peopleverse Fund (GPF) berkurang dari 106,9 miliar saham atau 9,03% menjadi 90,59 miliar saham atau 7,65%. Transaksi dilakukan melalui PT Stockbit Sekuritas Digital dan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

GPF diketahui menampung saham para karyawan GoTo dalam program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan atau Shares Option Program. Alhasil, kepemilikan GPF sesaat setelah periode lock up dibuka bertambah menjadi 9,03%.

Sebelumnya, terdapat pula nama-nama investor kakap lain yang terus menambah porsi kepemilikan saham di GoTo. Beberapa di antaranya adalah, BlackRock yang tercatat menggenggam saham 463,13 juta saham GoTo pada kuartal II 2022. Jumlahnya bertambah menjadi 1,1 miliar per akhir kuartal III 2022. BlackRock dikenal sebagai investor berorientasi investasi jangka panjang. 

Selain BlackRock, terdapat beberapa investor asing yang mengakumulasi saham GoTo sejak semester II 2022. Beberapa di antaranya ialah, Amplify Investment, Eaton Vance Management, State Street Corp, FlexShares Trust, Inspire Investing, Mellon Investment Corporation, Allianz Global Investors Asia Pacific Limited, dan Lion Global Investors Limited.

Sebagai informasi, periode lock up saham GoTo berakhir pada Rabu (30/11) kemarin, sehingga per 1 Desember, pemegang saham mulai bebas menjual saham perdana yang dibelinya saat GOTO Initial Public Offering (IPO) pada April 2022 lalu.

Di hari pertama lock up saham dibuka, investor berbondong-bondong melepas saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan total volume mencapai 20,1 miliar saham. Investor menetapkan penawaran pada harga Rp 141, sehingga akumulasinya mencapai Rp 2,8 triliun. Menurut data RTI, volume saham yang berhasil ditransaksikan sampai penutupan perdagangan hari ini tercatat 461,8 juta saham dengan nilai transaksi Rp 65,1 miliar.

Jika dibandingkan dengan total saham yang ingin dilepas investor, saham yang laku terjual hanya 2% dari total penawaran yang ada. Sementara itu, sisa saham milik investor lain harus mengantre karena terkendala status auto reject bawah (ARB).