Penurunan harga saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam beberapa waktu belakangan ini terus menjadi perhatian pelaku pasar. Hingga berakhirnya perdagangan Rabu ini (14/12), harga saham GOTO kembali menyentuh auto reject bawah (ARB) dengan pelemahan 6% ke level Rp 94 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya juga menyusut tinggal Rp 111,33 triliun.
Sejumlah investor ritel, turut menyampaikan pendapatnya mengenai tren penurunan harga saham GOTO baik melalui media sosial maupun forum aplikasi trading saham. Pantauan Katadata.co.id, beberapa investor masih optimis dengan masa depan saham GOTO meski sudah mengalami penurunan lebih dari 70% dalam enam bulan terakhir.
“Mau untung mau rugi tak masalah selama ada titik terang yang dituju GOTO. Rugi bukan karena tidak laku atau kasus tertentu, rugi karena GOTO ikut serta membantu perekonomian saat ini which is good dan akan membaik beberapa tahun ke depan,” ujar akun Muhammadzaki676 dalam aplikasi Stockbit, dikutip Rabu (14/12).
Bahkan, ada yang membandingkan saham GOTO dengan Amazon dan Google yang sahamnya sempat merosot juga.
“Memang terlalu dini untuk menilai, kan baru IPO belum juga setahun. Bahkan value investing saja butuh data 5 tahun untuk analisis. Amazon dan Google pun pernah nyungsep sangat dalam waktu bubble.com bukan?,” ujar salah satu warganet di akun Instagram Ngertisaham.
Beberapa investor retail lainnya juga menilai, atas pelemahan saham tersebut, bisa saja BEI menghentikan sementara perdagangan saham GOTO agar memberi waktu yang memadai bagi investor melanjutkan keputusan investasinya.
“Saya pribadi lebih suka kemarin GOTO lanjut ARB biar kena suspend. Jadi window dressing lebih enteng. Kalau begini jadi berdarah-darah lagi,” ujar akun SuntikVaksin dalam aplikasi Stockbit.
Beberapa akun lainnya juga menilai kenaikan GOTO kemarin hanyalah sebuah strategi untuk mencegah terkena suspensi saham. “Strateginya sebenarnya mudah terbaca naikin dulu baru dibawa lagi ke bawah terus nanti akan dinaikin lagi buat mancing,” ujar akun VIPG79.
Sebelumnya, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI), mengumumkan Unusual Market Activity (UMA) saham GOTO pada perdagangan Selasa (12/12) karena terjadinya penurunan harga saham di luar kewajaran.
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham GOTO tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tulis pengumuman otoritas bursa.
Berkaitan dengan terjadinya UMA atas saham GOTO tersebut, BEI menyarankan agar investor untuk:
- Memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa;
- Mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya;
- Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS;
- Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.