Kapitalisasi Bayan Salip BRI, Harta Low Tuck Kwong Bertambah Rp 89 T

Forbes Asia
Konglomerat Low Tuck Kwong
Penulis: Syahrizal Sidik
27/12/2022, 15.13 WIB

Harga saham emiten pertambangan batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melesat 13,12% ke level Rp 23.275 per saham pada perdagangan Selasa ini (27/12).

Data perdagangan menunjukkan, sampai dengan pukul 14.52, saham Bayan ditransaksikan pada kisaran Rp 20.635 sampai dengan Rp 24.325 per saham. Volume saham yang diperdagangkan mencapai 7,33 juta senilai Rp 168,62 miliar dengan frekuensi sebanyak 17.702 kali.

Kenaikan tersebut menjadikan nilai kapitalisasi pasar (market capitalization) saham BYAN terbesar kedua di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 775,83 triliun setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 1.063 triliun.

Nilai ini juga mengalahkan kapitalisasi pasar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di kisaran Rp 738 triliun yang sebelumnya berada di peringkat teratas kedua.

Kenaikan harga saham Bayan itu turut mengerek harta kekayaan Low Tuck Kwong selaku pemegang saham pengendali dengan kepemilikan mencapai 60,93%. Merujuk data The Real Time Billionaires List Forbes, pada Selasa ini harta kekayaannya bertambah sebesar US$ 5,7 miliar atau sekitar Rp 89,19 triliun dalam sehari.

Secara keseluruhan, saat ini nilai kekayaan bersih Low Tuck Kwong sebesar US$ 30,9 miliar, dan menjadikannya sebagai orang terkaya di Indonesia, mengalahkan R. Budi Hartono (US$ 22,4 miliar), dan Michael Hartono (US$ 21,5 miliar).

Sebelumnya, pendiri Bayan Resources ini menjadi orang terkaya kedua di Indonesia versi Majalah Forbes, menggeser posisi konglomerat pemilik Grup Sinar Mas, Widjaja bersaudara. Kekayaan Low Tuck Kwong ditaksir mencapai US$ 12,1 miliar atau setara Rp 188,55 triliun.

Nilai ini meningkat signifikan dari tahun lalu yang nilai kekayaan bersihnya mencapai US$ 2,55 miliar dan menduduki peringkat ke-18 orang terkaya di Indonesia.

Dikenal sebagai raja batu bara, Low Tuck Kwong, pria kelahiran Singapura ini adalah pendiri perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia, Bayan Resources.

Low Tuck Kwong menghabiskan masa mudanya dengan bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di Singapura. Kemudian ia pindah ke Indonesia di tahun 1972.

 

Reporter: Syahrizal Sidik