Perusahaan teknologi PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) melakukan pencatatan perdana saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (7/2).
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.30 WIB, harga saham IRSX naik 4,95% ke level Rp 106 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 101. Namun saham IRSX sempat berada di zona merah ke level Rp 94 per saham. Harga tertinggi sahamnya sempat mencapai Rp 136 per saham.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 400,88 juta dengan nilai transaksi Rp 40,06 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 25.067 kali, dengan rentang harga penjualan Rp 94 sampai Rp 136 per saham. Sementara kapitalisasi marketnya yaitu 530 miliar.
Direktur AVIANA Panji Pramana mengatakan tingginya minat terhadap saham perdana AVIANA yang tercermin dari banyaknya pemesanan yang diterima menunjukkan kepercayaan pasar terhadap fundamental dan prospek perusahaan.
“Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor teknologi, kami optimis dan yakin dengan pengembangan dan inovasi yang kami lakukan akan membawa dampak yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya pada industri teknologi," kata Panji dalam konferensi pers di BEI, Selasa (7/2).
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor teknologi, berharap berkontribusi dalam memberikan solusi teknologi untuk berbagai macam sektor bisnis dalam era digital yang pesat.
Panji menambahkan bahwa seluruh dana dari IPO dan hasil pelaksanaan waran akan digunakan untuk belanja modal, modal kerja, serta pengembangan usaha perseroan dan atau perusahaan anak.
“Dengan pengalaman ekstensif menyediakan solusi untuk klien-klien kami, dan juga tim yang handal, kami optimis dapat terus memberikan nilai yang positif bagi pemegang saham.” katanya.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan 1,4 miliar waran seri I yang diberikan secara cuma cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang lima saham baru berhak memperoleh tujuh waran seri I. Di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Perusahaan akan menggunakan sekitar 78,57% dana dari IPO untuk belanja modal dan modal kerja entitas anak. Sekitar 4,08% akan digunakan sebagai belanja modal. Kemudian, sekitar 17,35% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.
Sementara dana dari Waran Seri I akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja pada perseroan (operating expenditure/opex). Yaitu, berupa membiayai kebutuhan operasional seperti biaya tenaga kerja di bidang IT, biaya kebutuhan dan utilitas kantor, biaya promosi dan pemasaran, biaya infrastruktur cloud dan biaya pemeliharaan sistem IT serta biaya perlengkapan.