IHSG Diramal Menguat, Saham Antam hingga Adaro Direkomendasikan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (30/12/2022).
1/3/2023, 06.37 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini (1/3) diperkirakan menguat terbatas. Analis pun merekomendasikan saham Vale, Adaro hingga Antam.

Phintraco Sekuritas mengatakan periode perilisan laporan keuangan 2022 dan rencana pembagian dividen diperkirakan masih menjadi pendorong utama IHSG. Sedangkan, “sentimen dari data ekonomi diperkirakan mixed,” kata perusahaan dalam riset, Selasa (28/2).

Kenaikan inflasi yang cenderung persisten di Indonesia, selaras dengan Amerika Serikat (AS), Eropa dan sejumlah negara ekonomi besar di Asia. Oleh karena itu, bank sentral termasuk Bank Indonesia diperkirakan masih menaikkan suku bunga acuan beberapa kali lagi.

Mempertimbangkan sentimen di atas, Phintraco Sekuritas menilai investor bisa memerhatikan saham tambang dan energi, khususnya berorientasi ekspor seperti:

  1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
  2. PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM)
  3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
  4. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
  5. PT Harum Energy Tbk (HRUM)

Sedangkan Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi pergerakan IHSG bergerak di kisaran 6.800 hingga 6.900. Ia pun merekomendasikan sejumlah saham:

  1. Buy saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di area sekitar 6.775 dengan target jual di 7.050 - 7.350
  2. Buy saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) di area sekitar 1.615 dengan target jual di 1.665 - 1.745
  3. Buy saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) di area sekitar 1.335, dengan target jual di 1.365 - 1.390
  4. Buy saham PT Indika Energy Tbk (INDY) di area sekitar 2.270, dengan target jual di 2.420 - 2.640.

Mengakhiri bulan kedua 2023, IHSG berakhir di zona merah pada akhir perdagangan Selasa (28/2). Indeks turun 0,17% ke level 6.843, dengan kinerja sebagai berikut:

  • Volume perdagangan 19,7 miliar
  • Frekuensi 1.23 juta kali
  • Nilai transaksi Rp 14,5 triliun
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail