Imbal hasil IDX30 dan LQ45 di pekan lalu terpantau baik, bahkan mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG. Analis mengatakan, kenaikan indeks LQ45 dan indeks IDX30 disebabkan oleh kedua indeks tersebut bermuatan saham-saham berkapitalisasi besar atau big caps yang sedang meningkat signifikan.
Dalam data Bursa Efek Indonesia (BEI) IHSG ditutup naik 1,26% menjadi 6.762. Namun indeks LQ45 ditutup lebih tinggi 1,82% menjadi 941,04 dan IDX30 turut menguat 1,76% menjadi 490,93. Artinya memang kenaikan indeks LQ45 dan indeks IDX30 lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan kenaikan IHSG.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, lebih tingginya kenaikan IDX 30 dan LQ45 dibandingkan dengan IHSG merupakan hal yang wajar. Indeks tersebut lebih concentrated dan hampir merupakan saham berkapitalisasi besar.
"Jadi big caps yang berada di LQ45 dan IDX30 mempunyai bobot yang lebih besar di indeks tersebut kalau dibandingkan sama IHSG. Kalau mereka naik kencang dampaknya lebih terasa untuk indeks tersebut di bandingkan sama IHSG," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (27/3).
Arjun mencontohkan emiten besar perbankan di pekan lalu seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang meningkat signifikan. Bahkan bobot emiten perbankan tersebut di LQ45 lebih dari 33%.
Namun di IHSG bobotnya kurang sebab sahamnya lebih menyebar. Oleh karena itu, dalam pasar yang kondusif ketika emiten-emiten berkapitalisasi besar mapan yang sedang mengalami kenaikan harga saham, indeks LQ45 dan IDX30 seperti mengalahkan IHSG.
Berikut 10 saham yang paling banyak ditransaksikan yaitu:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
2. PT Bank Central Asia Tbk
3. PT Bank Mandiri Tbk
4. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
5. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk
6. PT Bank Negara Indonesia Tbk
7. PT Telkom Indonesia Tbk
8. PT Astra International Tbk
9. PT Merdeka Copper Gold Tbk
10. PT United Tractors Tbk