Baru Tercatat di BEI, Jatis Mobile Sahamnya Melesat hingga 35%

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI pada perdagangan Senin (3/4) ditutup menguat 21,89 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.827,1 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
8/5/2023, 09.49 WIB

PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia atau BEI pada Senin (8/5). Perusahaan yang dikenal dengan merek dagang Jatis Mobile ini menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada tahun ini.

Berdasarkan data perdagangan, sampai dengan pukul 09.5 WIB, harga saham Informasi Teknologi Indonesia naik 35% ke level Rp 135 per saham dari harga penawaran umum yang ditetapkan perseroan yakni Rp 100. Harga sahamnya di awal pembukaan perdagangan sempat berada di Rp 120 per saham setelah akhirnya naik lagi ke Rp 135 per saham.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 13,86 juta dengan nilai transaksi Rp 1,86 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.830 kali.

Jatis Mobile adalah perusahaan teknologi penyedia berbagai solusi, mulai dari solusi perpesanan dengan menawarkan rangkaian layanan yang lengkap (WhatsApp, SMS dan email), chat commerce, custom development, AI dan Chatbot dengan berfokus pada pasar enterprise (B2B) dan saat ini sedang mengembangkan pasar small medium business.

Dalam aksi penawaran umum perdana (IPO) saham ini, perseroan menawarkan sebanyak 652,5 juta saham baru atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Dalam IPO ini, perseroan telah menunjuk KGI Sekuritas Indonesia dan Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. Masa penawaran umum yang berlangsung pada 2-4 Mei 2023, dengan kisaran harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 100 per lembar.

Perseroan telah mampu membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang dengan mengejar berbagai inovasi dan pengembangan produk dan layanan digital terkini. Melalui penawaran saham perdana ini, perseroan berharap dapat memperoleh sumber dana yang diperlukan untuk mendukung pengembangan perusahaan ke depan.

Tujuan dana yang diperoleh dari IPO tersebut akan dipergunakan oleh perseroan sekitar 55,52%, dengan rincian 27,58% akan digunakan untuk pengembangan aplikasi artificial intelligence (AI), 27,58% akan digunakan untuk pengembangan modul aplikasi panel, dan adapun sisanya akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan.

Direktur Utama Informasi Teknologi Indonesia Erik Rivai Ridzal menjelaskan, langkah perseroan untuk masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk mendukung strategi jangka panjang perseroan seperti mengembangkan bisnis secara fokus kepada tiga segmen bisnis yaitu, enterprise business, AI dan small medium business.

"Sebagai perusahaan teknologi yang telah berdiri selama 20 tahun, dengan total portofolio lebih dari 500 klien Enterprise dan lebih dari 12.000 merchants SMB, perseroan memiliki kualitas layanan kelas dunia yang telah melayani berbagai sektor industri seperti financial service, pemerintahan, layanan kesehatan, ritel, FMCG, logistik, e-commerce, dan berbagai sektor lain," katanya di Bursa Efek Indonesia, Jumat (8/5).

Dengan pengalaman panjang dalam solusi perpesanan, custom development, dan digital distribution channel, pada tahun 2018, WhatsApp from Meta menggandeng perseroan menjadi salah satu pionir (BSP) Business Solution Provider WhatsApp Business Platform di Indonesia.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail