Saham Era Media Sejahtera Sentuh Batas Bawah di Debut Perdana

Katadata/Zahwa Madjid
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) saat pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/5).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
8/5/2023, 10.01 WIB

PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/5 ). Era Media merupakan emiten ke-36 di BEI pada tahun ini. 

Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.30 WIB, harga saham Era Media Sejahtera turun 6,00% ke level Rp 96 per saham dari level harga penawaran umum, yakni Rp 100. Saham DOOH dibuka melemah hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan perdananya.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 223 juta dengan nilai transaksinya Rp 21,2 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 10.484 kali. 

Setiap pemegang 5 saham baru DOOH akan memperoleh 4 waran seri I yang dapat dikonversi menjadi saham dengan harga pelaksanaan Rp 135 per saham. Perseroan mengincar hasil pelaksanaan waran seri I sebanyak Rp 167,13 miliar. 

Seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan perseroan sekitar 7,07% untuk belanja modal berupa biaya pengadaan aset media periklanan yang dibeli dari pihak ketiga. 

Aset itu akan ditempatkan di berbagai lokasi atau media spot yang bekerjasama dengan perseroan di antaranya pada 206 titik di PD Pasar Jaya dan sebanyak 50 unit pada Gudang Induk Koperasi Unit Desa. Selain itu, sekitar 92,93% dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja perseroan. 

 Berikut rinciannya: 

  • Biaya penyewaan slot iklan baik berupa penyewaan media OOH (out of home), media DOOH (digital out of home)  ataupun dalam bentuk media lainnya baik digital maupun media kreatif lainnya.
  •  Biaya pemasaran dan penjualan, serta operasional berupa biaya konektivitas jaringan, biaya listrik, biaya air dan biaya utilitas lainnya. 
  • Biaya penyewaan infrastruktur jasa cloud dan jasa internet, serta product development untuk menunjang layanan yang paripurna kepada pelanggan perseroan.
  •  Biaya tenaga kerja berikut biaya sertifikasi, biaya pelatihan SDM berbasis kompetensi termasuk pelatihan SDM di bidang IT dan SDM untuk menunjang bisnis media (Adtech) berbasis teknologi. 
  • Biaya dalam rangka peningkatan kapasitas layanan media berupa pemeliharaan sistem IT dan biaya pemeliharaan perangkat media perseroan.

Direktur Era Media Devi Nisa Suhartono mengatakan, untuk tahun 2023, perseroan akan memfokuskan kepada pembangunan infrastruktur dan ekspansi perseroan.

“Kami berencana untuk membentuk pengembangan terhadap periklanan dengan membangun program metric advertising. Jadi nantinya para mitra dapat menayangkan iklan secara real time,” ujar Devi. 

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan sepenuhnya untuk penambahan modal kerja perseroan. 

Antara lain biaya pemasaran, biaya pengembangan usaha, biaya tenaga kerja, biaya sertifikasi, biaya pelatihan, peningkatan kapasitas layanan, pemeliharaan sistem IT dan biaya pemeliharaan perangkat media perseroan.  

Era Media Sejahtera adalah perusahaan penyedia jasa pengiklanan dan konsultasi manajemen. Perseroan bekerjasama dengan sejumlah agensi iklan untuk pembelian spot media baik videotron, videowall, hingga LED.


 

Reporter: Zahwa Madjid