IHSG Turun di Sesi Pertama Saat Mayoritas Bursa Asia Menguat

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Karyawan berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Penulis: Zahwa Madjid
29/5/2023, 12.57 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (26/5). Penurunan 0,74% membawa indeks berakhir di level 6.640.

Volume perdagangan mencapai 11,6 miliar dengan nilai transaksi Rp 4,07 triliun dan frekuensi sebanyak 760 juta kali. Sebanyak 346 saham terkoreksi, 176 saham dalam zona hijau, dan 206 lainnya stagnan. Sedangkan kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.445 triliun.

Pada sesi pertama, para pelaku pasar modal aktif mentransaksikan saham PT Bank Central Asia Tbk dengan nilai transaksi Rp 332,9 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 297,8 miliar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan nilai transaksi Rp 271,1 miliar.

Perdagangan bursa Asia mayoritas berada dalam zona hijau. Indeks Nikkei 225 naik 1,12%, Shanghai Composite naik 0,15%, dan Strait Times naik 0,19%. Hanya Hang Seng yang berada dalam zona merah dengan penurunan 0,27%.

Melansir riset Pilarmas Investindo Sekuritas, bursa regional Asia menguat sejalan respons pelaku pasar dan investor menyambut baik berita Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin kongres mencapai kesepakatan sementara untuk menaikkan plafon utang pada akhir pekan. 

Kesepakatan tersebut tentunya akan memberikan efek Amerika Serikat terhindar dari risiko gagal bayar (default). Dengan kesepakatan tersebut tentunya ini meredakan pasar yang sebelumnya diselimuti kecemasan dan keraguan. Sementara dari dalam negeri, penerimaan dari setoran pajak industri pengolahan tumbuh lambat. 

Kementerian Keuangan menyampaikan setoran pajak dari industri pengolahan berkontribusi 27,4% dari penerimaan dan berhasil tumbuh 9,5% dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama sebesar 51,0%. 

Melambatnya pertumbuhan tersebut tentunya ini memberikan adanya tekanan di sektor manufaktur sehingga ini indikasi industri manufaktur mengalami pelemahan sehingga berimbas pada penerimaan pajak.

Menilik pergerakan saham Tanah Air, energi menjadi sektor yang paling anjlok dengan penurunan hingga 1,53%. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) turun 1,91% atau 40 poin menjadi Rp 2,050 per saham.

Selanjutnya, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 0,68% atau 20 poin menjadi Rp 2,920 per saham dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 2,34% atau 550 per saham menjadi Rp 22,975 per saham.

Sektor lainnya yang terkoreksi antara lain, sektor transportasi turun 1,38%, sektor industri turun 1,05%, sektor energi dasar turun 0,91%, sektor keuangan turun 0,42%, sektor kesehatan turun 0,56%, sektor properti turun 0,38%, dan sektor non primer turun 0,11%.

Sedangkan sektor teknologi berada dalam zona hijau dengan kenaikan 0,24% dan sektor infrastruktur naik 0,02%.

Top gainers hari ini:

  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
  • PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
  • PT Victoria Investama Tbk (VICO)
  • PT Tanah Laut Tbk (INDX)

Top losers hari ini:

  • PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)
    PT Wir Asia Tbk (WIRG)
  • PT MD Pictures Tbk (FILM)
  • PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)
  • PT Bank Neo Commerce Tbk (BBY
Reporter: Zahwa Madjid