Patrick Walujo Turun Gunung jadi Dirut GOTO, Gantikan Andre Soelistyo

YouTube Unpar Official
Pendiri Grup Northstar Patrick Walujo akan menggantikan Andre Soelistyo sebagai CEO GOTO.
Penulis: Syahrizal Sidik
8/6/2023, 16.03 WIB

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan melakukan perubahan pengurus dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 30 Juni mendatang.

Perseroan mengusulkan 9 agenda RUPST dan 2 agenda RUPSLB, salah satunya terkait perubahan dewan direksi dan komisaris. Perusahaan menominasikan Patrick Sugito Walujo sebagai direktur utama atau CEO menggantikan Andre Soelistyo. Pergantian ini akan efektif setelah mendapatkan restu pemegang saham.

Patrick juga akan didukung veteran Gojek, Thomas Husted, yang dinominasikan sebagai Wakil Direktur Utama, yang nantinya akan mengemban tugas sebagai Chief Operating Officer.

Sementara itu, Andre Soelistyo akan mengisi dewan komisaris, bertukar posisi dengan Patrick. Perseroan juga mengusulkan Agus D.W. Martowardojo menjadi komisaris utama menggantikan Garibaldi Thohir.

“Perseroan mengumumkan bahwa Andre Soelistyo dinominasikan untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menjadi komisaris perseroan, dan oleh karenanya mengundurkan diri dari posisinya sebagai direktur utama," tulis manajemen GOTO, dalam keterangan resmi, Kamis (8/6). 

Nantinya dalam perannya sebagai Komisaris, Andre akan mengawasi dan memberikan arahan strategis kepada manajemen guna menuju target EBITDA yang disesuaikan positif pada akhir tahun dan pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang,” tulis manajemen GOTO dalam siaran pers.

Direktur Utama dan Co-Founder GoTo, Andre Soelistyo, menyampaikan, pencapaian GoTo merupakan hasil kerja keras banyak pihak, termasuk para pemimpin kelas dunia yang kini menjalankan bisnis GoTo.

“Menjabat sebagai Direktur Utama GoTo adalah sebuah kehormatan besar, dan saya sangat menghargai berbagai kesempatan yang telah diberikan oleh Perseroan," kata Andre.

Sebagai calon penerus Andre, Patrick Walujo sebenarnya bukan orang baru. Ia bersama sama Andre, Nadiem Makarim dan para founder lainnya ikut membesarkan Gojek sejak masih beroperasi dari garasi rumah hingga menjadi unicorn, decacorn, merger dengan Tokopedia dan mencatatkan diri sebagai perusahaan publik (IPO).

Andre menambahkan, sebagai salah satu investor pertama Gojek dan Komisaris GoTo, saya selalu memiliki kepercayaan besar terhadap perseroan.

"Apabila nominasi saya disetujui oleh pemegang saham, saya akan berdedikasi penuh kepada GoTo dan bekerja sama dengan jajaran direksi lainnya, untuk mendorong kemajuan unit bisnis, terus mengoptimalisasi strategi perseroan menuju target profitabilitas serta memperkokoh landasan pertumbuhan jangka panjang,” kata Patrick.

Andre Soelistyo menyelesaikan masa jabatan setelah melewati dua tahun kepemimpinan yang gemilang sebagai CEO GOTO. Sebelumnya, ia memegang sejumlah posisi puncak di Gojek dan berperan penting dalam melahirkan berbagai inovasi baru seperti bisnis logistik dan finansial. Ia optimistis saat mencanangkan target adjusted ebitda pada akhir tahun ini. Dan separuh jalan dari target itu sudah berhasil ia tunjukkan di kinerja kuartal I-2023.

Pada kuartal I-2023, GOTO melakukan sejumlah perbaikan, baik di sisi topline maupun bottom line. GOTO membukukan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) senilai Rp149 triliun, tumbuh 6% secara tahunan (YoY).

Dari total GTV ini, perseroan berhasil mengantongi pendapatan bruto sebesar Rp6 triliun, melesat 14,3%. Pertumbuhan pendapatan bruto yang lebih tinggi dari kenaikan GTV menunjukkan manajemen mampu mengoptimalkan mesin pendapatan dengan memonetisasi semua kekuatan unit bisnis.

Yang paling menarik dari laporan keuangan GOTO terlihat jelas pada pos pendapatan bersih. Perusahaan teknologi dengan ekosistem terbesar di tanah air ini berhasil mencetak pendapatan bersih senilai Rp3,3 triliun, melonjak 123% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,5 triliun.

Meski masih membukukan kerugian, GOTO secara perlahan mulai membalikkan keadaan. Sebagai pembanding, rugi bersih GOTO pada kuartal I-2022 mencapai Rp6,6 triliun. Artinya rugi bersih tersebut membaik signifikan sebesar 41% dalam setahun terakhir.