Distributor Coca Cola, PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) melaksanakan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/7).
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 09.20 WIB, harga saham GRPM anjlok 10% ke level Rp 108 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 120. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona merah dengan Rp 108 per saham sebagai level paling rendah.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 4,10 juta dengan nilai transaksi Rp 443,3 juta. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 392 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 166,86 miliar.
Direktur Utama GRPM Agus Susanto mengatakan, langkah perusahaan dapat masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola perusahaan untuk lebih baik lagi.
“Apalagi kinerja perusahaan sampai dengan Desember 2022 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif," katanya di Gedung BEI, Senin (10/7).
Agus optimistis dengan prospek bisnis sebagai distributor yang dijalankan perseroan saat ini. Menurutnya, ada peningkatan sektor industri makanan dan minuman yang ada di Indonesia setiap tahun. Terutama di sektor minuman siap minum atau ready to drink dan makanan siap saji.
Dia menjelaskan dari aksi korporasi ini perseroan menerima dana segar sebesar Rp 37,08 miliar. "Dana yang diraih perseroan dari IPO ini, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan." katanya.
Adapun GRPM melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) saham dengan melepas sejumlah 309 juta saham. Besaran saham itu setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 120 per saham.
Perseroan didirikan pada tahun 2011 dan telah memiliki 7 area cabang. Di antaranya yaitu Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Rembang, Pekanbaru, Medan Sunggal, dan Medan Deli. Perusahaan telah melayani lebih dari 25 ribu ritel outlet yang tersebar di seluruh area Jawa dan Sumatra.