GOTO Revisi Target Baru EBITDA Disesuaikan Tahun Ini

Dokumentasi perseroan
Manajemen GOTO merevisi target baru EBITDA yang disesuaikan sepanjang tahun 2023 di kisaran minus Rp 3,8 triliun sampai Rp 4,5 triliun.
Penulis: Syahrizal Sidik
15/8/2023, 17.51 WIB

Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menetapkan pedoman baru mengenai target EBITDA yang disesuaikan sepanjang tahun 2023 di kisaran minus Rp 3,8 triliun sampai Rp 4,5 triliun. Nilai ini direvisi dari target sebelumnya minus sebesar Rp 4,6 triliun sampai dengan Rp 5,3 triliun.

Sedangkan, untuk target EBITDA yang diesuaikan khusus di kuartal keempat saja tetap berdasarkan proyeksi awal yakni mulai positif. EBITDA merupakan perolehan laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Sebelumnya, GOTO menggunakan marjin kontribusi sebagai pendekatan dalam memahami kinerja.

Dalam pertimbangannya, Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo menuturkan revisi target EBITDA ini karena perusahan dalam enam kuartal berturut-turut terus mencatatkan kemajuan dari sisi
metrik profitabilitas. Ini seiring dengan pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif. 

Pada enam bulan pertama ini, GOTO berhasil menekan penurunan kerugian 48% menjadi Rp 7,2 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 14,17 triliun. Sedangkan, di periode yang sama, pendapatan GOTO meningkat 102,5% menjadi Rp 6,9 triliun dari semester pertama 2022 lalu dengan  Gross Transaction Value (GTV) mencapai Rp 143 triliun. 

Jacky menuturkan, pendapatan meningkat dibanding tahun sebelumnya sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis GOTO dengan take rate Grup mencapai 4,1%, atau meningkat 40 bps dari tahun sebelumnya.

Selain itu, manajemen juga terus mengelola beban usaha secara disiplin sesuai dengan tujuan untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun ini.

"Didorong pergerakan yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, kami juga memperbarui pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2023 menjadi antara Rp-4,5 triliun dan Rp-3,8 triliun," ucap Jacky, dalam keterangan resmi, Selasa (15/8).

Berikut selengkapnya ikhtisar kinerja GOTO berdasarkan segmen bisnisnya:


1. On Demand Services


● EBITDA yang disesuaikan untuk On-Demand Services membaik sebesar 89% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi -1,24% dari GTV On-Demand Services.

● Pendapatan bruto kuartal kedua terus tumbuh stabil, meningkat sebesar 3,5% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp2,9 triliun, sebagai hasil dari fokus berkelanjutan Perseroan pada profitabilitas dan monetisasi.

● Beban insentif dan pemasaran produk berkurang sebesar 35% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp1 triliun secara keseluruhan antara layanan mobilitas dan pesan antar makanan.

● GTV On-Demand Services menurun menjadi Rp13,2 triliun, atau sebesar 8,6% dibandingkan tahun sebelumnya karena rasionalisasi insentif untuk konsumen profitabel, serta dipengaruhi tingginya jumlah hari libur umum di Indonesia pada periode tersebut, sehingga berdampak pada layanan mobilitas dan pesan antar makanan.


2. E-commerce


● EBITDA yang disesuaikan untuk segmen E-commerce membaik sebesar 86% dibandingkan tahun sebelumnya, atau -0,39% dari GTV3 E-commerce.

● Margin kontribusi E-commerce tetap positif selama kuartal kedua berturut-turut tahun ini. Peningkatan profitabilitas E-commerce dapat dikaitkan dengan rasionalisasi insentif dan pemasaran produk sebesar 48% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp1,2 triliun.

● GTV E-commerce sebesar Rp58,7 triliun, turun 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah transaksi dari konsumen non profitabel akibat insentif umum (blanket incentive) yang menurun.


3. Financial Technology


● Pendapatan bruto untuk Financial Technology meningkat 2% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp399 miliar pada 2Q23.

● Margin kontribusi Financial Technology meningkat 45 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya hingga mendekati titik impas. Seiring Perseroan terus berinvestasi untuk unit bisnis ini dan memperkenalkan produk-produk baru yang memperluas rangkaian penawarannya, fluktuasi dalam margin kontribusi diperkirakan masih akan terjadi pada periode-periode mendatang.

● Pengeluaran insentif dan pemasaran produk mengalami efisiensi sebesar 59% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp367 miliar.

● GTV Financial Technology mencapai Rp90,5 triliun pada kuartal kedua, meningkat 4% dibandingkan tahun sebelumnya.


4. Logistics

● EBITDA yang disesuaikan adalah Rp-94 miliar, membaik 62% dibandingkan tahun sebelumnya.

● Pendapatan bruto GoTo Logistics untuk kuartal kedua tahun 2023 mencapai Rp562 miliar, meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

● Perbaikan struktur biaya termasuk pengurangan pengeluaran insentif dan pemasaran sebesar 64% dibandingkan tahun sebelumnya, setara dengan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp122 miliar.