Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 0,64% ke level 6.871 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (16/8). Sentimen pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Tahunan MPR belum cukup kuat mengangkat laju IHSG.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 6,23 triliun dengan volume 11,4 miliar saham dan frekuensi sebanyak 663.913 kali.
Tercatatsebanyak 301 saham terkoreksi, 194 saham menguat, dan 226 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 10.091,45 triliun.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG masih berada sideways di level 6.850 hingga 6.950. Level support berada di level 6.850 hingga 6.900 dan resisten pada 6.930 hingga 6.950.
"Indonesia menyampaikan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 1,31 miliar, di bawah perkiraan," katanya dalam riset resmi, Rabu (16/8).
Dari sisi keseimbangan primer juga mencatat surplus sebesar Rp 394,5 triliun. Realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.614,8 triliun atau 65,6% dari target penerimaan negara di tahun 2023 yang sebesar Rp 2.463 triliun dan naik 4,1% dari periode yang sama tahun 2022. Sementara belanja negara terealisasi Rp1.461,2 triliun atau tumbuh 1,2% dari periode yang sama tahun lalu.
"Pendapatan dan belanja negara tumbuh positif dan solid dalam menjaga pemulihan dan pertumbuhan ekonomi," tulisnya dalam riset resmi, Selasa (15/8).
Sementara itu, dalam pidato sidang tahunan di Kompleks Parlemen hari ini, Presiden Jokowi sempat menyinggung agar hilirisasi di Tanah Air selain pada sumber daya mineral juga dapat diperluas ke komoditas lain seperti tembaga, bauksit, minyak sawit mentah, dan rumput laut.
Hilirisasi ini, kata kepala negara berpotensi mengerek pendapatan per kapita nasional dapat mencapai US$ 10.900 atau Rp 166,8 juta per tahun pada 2033. "Dalam 15 tahun, pendapatan per kapita akan mencapai US$ 15.800 per tahun, dalam 22 tahun pendapatan perkapita kita mencapai US$ 25.000 per tahun," ujar Jokowi.
Hingga sesi pertaam usai, bursa saham Asia seluruhnya berada di zona merah. Indeks Nikkei 225 turun 1,33%, Hang Seng anjlok 1,58%, Shanghai Composite melemah 0,54%, dan Straits Times turun 0,94%.
Di sisi lain, mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air berada di zona merah. Dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 0,94%. Saham di sektor industri dasar yang turun misalnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun terkoreksi 1,26% atau 25 poin menjadi Rp 1.965 per saham. Lalu PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) merosot 1,11% atau 125 poin menjadi Rp 11.100 per saham.