Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terkonsolidasi pada perdagangan hari ini, Rabu (23/8). Analis memprediksi indeks akan bergerak dalam rentang 6.757-6.954.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan, IHSG sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Lalu masih rilisnya kinerja keuangan emiten akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Namun sentimen dari masih tercatatnya capital outflow selama bulan Agustus tetap perlu diwaspadai.
“Jika IHSG belum mampu ditutup diatas resisten level terdekatnya, maka IHSG akan cenderung terkonsolidasi,” tulisnya dalam riset dikutip Rabu (23/8).
Yugen Bertumbuh Sekuritas merekomendasikan beberapa saham berikut:
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Astra Internasional Tbk (ASII)
- PT AKR Corparindo Tbk (AKRA)
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Kemudian Phintraco Sekuritas dalam risetnya mengatakan, level support 6.830 dengan level resistance 6.960.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.
Pemangkasan credit ratings sejumlah bank di Amerika Serikat (AS) oleh S&P Global di Senin (21/8) menyusul tindakan serupa yang dilakukan oleh Moody's pada pekan lalu, memicu kenaikan yield obligasi di AS dalam dua hari terakhir. Di sisi lain, kondisi ini dinilai menambah tekanan bagi The Fed untuk lebih akomodatif dalam rapat bank sentral AS mendatang. Terkait hal ini, Kepala The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato di Jumat (25/8).
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia diyakini kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% di Kamis (24/8) esok. Pelemahan nilai tukar Rupiah dan potensi kenaikan inflasi diperkirakan belum cukup signifikan untuk mendorong BI menaikkan suku bunga acuannya.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
- PT United Tractors Tbk (UNTR)