IHSG Diramal Terkoreksi, Saham BBCA Hingga ADRO Jadi Rekomendasi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di layar monitor di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (1/2/2023).
5/9/2023, 06.51 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi terbatas Selasa (5/9). Phintraco Sekuritas mencatat beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG, salah satunya terkait potensi pengetatan minyak mentah.

Rusia berencana melanjutkan pemangkasan ekspor minyak sebesar 300,000 barel per hari (bph) pada September 2023. Serta Arab Saudi berencana melanjutkan pemangkasan produksi 1 juta bph sampai Oktober 2023.

"Selain itu, pemerintah Cina menerapkan sejumlah stimulus fiskal untuk mendorong pemulihan sektor properti," tulis riset Phintraco Sekuritas, Selasa (5/9).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Harum Energi Tbk (HRUM), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Daya Mitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG hari ini diprediksi berada di level 6.920, 6.869 dan 6.823 sementara. Sedangkan level resisten berada di 7.005, 7.058 dan 7.128.

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh area ini, harga saham umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga 8.800-8.950. Selanjutnya, accumulative buy saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di rentang 5.400-5.600.

Investor juga direkomendasikan untuk accumulative buy saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rentang harga 1.300-1.340, hold atau buy on weakness saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada rentang harga 2.820-2.480, dan hold atau take profit saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) sebagian di 1.090.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail