Produsen logam baterai kendaraan listrik asal Cina, CNGR Advanced Material Co, mempertimbangkan anak usahanya melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Mengutip Bloomberg, aksi korpoasi tersebut bakal diselenggarakan pada akhir 2024.
Diketahui CNGR memiliki anak perusahaan yang beroperasi di Indonesia yaitu PT ZhongTsing New Energy yang saat ini memiliki smelter di Morowali. CNGR beralasan, Indonesia memiliki kapasitas yang besar untuk memproduksi nikel matte.
Saat ini, entitas perusahaan masih berkonsultasi dengan konsultan keuangan untuk rencana tersebut. Dari IPO tersebut anak usaha CNGR Advanced Material Co., bisa meraup dana US$ 300 juta atau US$ 500 juta.
Namun, pertimbangan ini tidak berarti jika perusahaan memutuskan akan benar-benar melaksanakan IPO. Bisa dikatakan, perusahaan juga bisa membatalkan rencananya untuk melantai di BEI.
"Saat ini, CNGR sedang dalam proses mempersiapkan unit di Indonesia, mencakup aset smelternya di dalam negeri untuk dicatatkan," tulis Bloomberg, Jumat (15/9).
Sebagai informasi, CNGR Advanced Material Co. didirikan pada Sempember 2014. Perusahaan asal Cina ini merupakan perusahaan tercatat di bursa Shenzhen pada 2020. Melansir situs resminya, CNGR melakukan kerjasama strategis dengan puluhan perusahaan secara global.
Produk intinya termasuk tricobalt tetraoxide tegangan tinggi, NCM (Nickel Cobalt Manganese hydroxides) dengan kandungan nikel tinggi dan NCA (Nickel Cobalt Aluminium hydroxides). Produk ini dipasok ke 500 perusahaan teratas dunia yang berlokasi di Tiongkok, Eropa, Amerika, Jepang, dan Korea. CNGR juga merupakan pemasok baterai EV untuk perusahaan Elon Musk, Tesla Inc.