Bursa Wall Street Berbalik Menghijau, Saham Tesla Pimpin Kenaikan

Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange
5/10/2023, 07.07 WIB

Indeks Dow Jones Industrial Average kembali naik usai penurunan beruntun selama tiga hari pada perdagangan Rabu (4/10). Kenaikan didorong imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang menurun.

Dow Jones Industrial Average naik 127 poin atau 0,39%, menjadi 33.129. Indeks S&P 500 naik 0,81% ke level 4.263. Kemudian Nasdaq Composite bertambah 1,35% ke posisi 13.236,01.

Di antara sektor-sektor S&P 500, sektor consumer discretionary memimpin kenaikan dengan menguat 2%. Tesla dan Norwegian Cruise Line memimpin kenaikan pada sektor ini, masing-masing naik 5,9% dan 3,8%.

Energi menjadi sektor dengan kinerja terburuk dalam indeks pada Rabu, sebab harga minyak mentah mengalami penurunan terbesar dalam satu hari sejak September 2022. Devon Energy dan Marathon Oil masing-masing turun sekitar 5%, sementara SLB dan Halliburton turun lebih dari 4%.

Gerak perdagangan hari Rabu mengikuti rilis laporan ketenagakerjaan AS terbaru. Ketenagakerjaan sektor swasta di AS naik 89.000 pada bulan September, menurut data yang diterbitkan oleh Automatic Data Processing.

Hal itu jauh di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 160.000 dan lebih sedikit dari 180.000 penambahan gaji yang direvisi naik dari bulan Agustus. Selain itu imbal hasil obligasi sedikit turun dari level tertinggi 2007 dan imbal hasil treasury 10 tahun terakhir diperdagangkan pada 4,73%.

Suku bunga yang lebih tinggi telah meningkatkan kekhawatiran akan resesi dan mendorong suku bunga KPR mendekati 8%. Akibatnya, permintaan hipotek turun ke level terendah sejak 1996.

"Pasar sedang terseret oleh suku bunga. Kami melihat perbedaan-perbedaan besar antara pendapatan tetap dan ekuitas," kata Managing Partner Harris Financial Group, Jamie Cox, dikutip dari CNBC, Kamis (5/10). 

Data ini dirilis usai sesi penurunan di Wall Street, setelah data pembukaan lapangan kerja mengindikasikan pasar tenaga kerja masih kuat dan imbal hasil obligasi naik. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun dan 30 tahun mencapai level tertinggi sejak 2007. Sementara Dow mencatat sesi terburuknya sejak Maret dan berbalik negatif untuk tahun ini.

"Saya rasa pelaku pasar tidak akan mendapatkan reli yang lebih luas sampai suku bunga turun. Dan itu hanya jika suku bunga turun tanpa adanya krisis keuangan atau resesi yang parah," kata Ross Mayfield, Analis Strategi Investasi di Baird.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila