PT Lovina Beach Brewery Tbk dengan kode STRK resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (10/10).
Emiten ke-71 di BEI pada tahun ini tersebut menetapkan harga Rp 100 per saham dengan jumlah saham yang dilepas 1,18 miliar saham. Dari aksi korporasi ini, perusahaan meraih dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO senilai Rp 118 miliar.
Pada debut perdananya,saham STRK pada pukul 09.10 menyentuh auto reject atas (ARA) dengan kenaikan sebesar 35% ke level Rp 135. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 11,67 juta dengan nilai transaksinya Rp 1,57 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 2.588 kali. Adapun kapitalisasi pasar STRK tercatat senilai Rp 1,45 miliar.
Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 3.24 miliar atau sebanyak 34,01% dari total jumlah saham. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak Rp 811 miliar.
Rencananya, perusahaan akan menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari IPO usai dikurangi dengan biaya-biaya emisi untuk penyetoran modal kepada anak perusahaan PT Lovina Industri Sukses sebanyak 54,73%.
Selain itu, sebanyak 56,00% digunakan untuk pembelian peralatan mesin canning dan tangki untuk produksi beer dan spirit, hingga sebanyak 20,00% untuk biaya operasional. Sedangkan sisa dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja seperti biaya program marketing.
Direktur Utama PT Lovina Beach Brewery, Bona Budhisurya menjelaskan rencana penawaran umum di BEI merupakan salah satu langkah demi mengembangkan usaha ke depan sehingga target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat terealisasi.
Ia juga menyebut, Jepang dan Singapura akan menjadi target ekspor. Tak hanya itu, saat ini, kata Bona, penyumbang kontribusi paling besar pada penjualan minuman soju, hampir sebesar 40% hingga akhir tahun. Boni menyebut STRK menargetkan akhir tahun 2023 dapat menghimpun pendapatan Rp 50 miliar.
"Setelah melantai di bursa, kami berharap bisa merealisasikan rencana kami untuk berkembang dan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Terutama nilai perusahaan yang akan meningkatkan nilai pemegang saham," ucap Bona di BEI, Selasa (10/10).
Laba Perseroan
Berdasarkan prospektus, laba komprehensif untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2023 lalu sebesar Rp 19.48 miliar. Laba tersebut mengalami kenaikan sebanyak Rp 20.12 miliar atau sebesar 3.153% dari rugi komprehensif untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2022 sebesar Rp 638 juta.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan seiring dengan pemulihan kondisi perekonomian dari pandemi Covid 19, khususnya di wilayah Bali sehingga permintaan terhadap minuman beralkohol mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan penjualan pada 2022.
PT Lovina Beach Brewery Tbk berdiri sejak 2010 masuk ke dalam sektor consumer non-cyclicals yang bergerak dalam bidang industri distribusi minuman beralkohol & pengolahannya melalui anak perusahaan. Melalui anak perusahaan, perseroan juga memproduksi minuman alkohol mulai dari proses awal brewing, distilling hingga menjadi produk minuman alkohol yang siap untuk didistribusikan.
Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi minuman alkohol diimpor dari berbagai negara seperti Jerman, Belgia dan lain-lain. Perseroan berkomitmen untuk memproduksi produk minuman alkohol yang berkualitas internasional.