IHSG Diprediksi Terkoreksi, Saham BBRI dan ASII Jadi Rekomendasi

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Perdagangan IHSG di akhir pekan ini ditutup melemah 17,04 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.880,3.
11/10/2023, 06.23 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan Rabu (11/10).

Phintraco Sekuritas menyebutkan ada sejumlah sentimen penggerak IHSG. Seperti kenaikan harga saham komoditas yang diperkirakan mulai tertahan hari ini. Hal ini sebagai respon pandangan sejumlah pengamat ekonomi bahwa dampak konflik di Timur Tengah terhadap harga komoditas, terutama minyak terbatas. Sebab konflik tidak berpusat pada area utama produksi minyak di Timur Tengah.

"Sentimen lainnya yaitu, dari dalam negeri, data ekonomi domestik terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan penjualan ritel ke 1,1% secara tahunan di Agustus 2023," tulis riset Phintraco Sekuritas, Rabu (11/10).

Phintraco Sekuritas menyebut investor dapat mencermati peluang penguatan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, level support IHSG diprediksi akan berada di 6.840, 6.804, dan 6.747. Sedangkan level resisten berada di 6.967, 7.016 dan 7.058.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resisten merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan accumulative buy pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan rentang harga 1.770-1.800. Selanjutnya, hold atau buy on weakness pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 5.900-6.000.

Investor juga direkomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan rentang harga 4.950-5.000.

Selain itu, buy on weakness pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 5.250-5.450. Terakhir, Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan rentang harga 6.300-6.450.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail