PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan berpartisipasi dalam Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon melalui anak-anak perusahaannya. Aktivitas anak-anak usaha di bidang energi baru terbarukan dan restorasi ekosistem hutan akan menjadi underlying asset unit karbon yang diperdagangkan di IDX Carbon.
Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia Febriati Nadira mengatakan Adaro akan berpartisipasi dalam bursa karbon Indonesia melalui segmen Adaro Power dan Adaro Land.
Nadira mengatakan Adaro Power melalui PT Tanjung Power Indonesia (TPI) telah melakukan pendaftaran ke bursa karbon. Sementara Grup Adaro Land, yang dinaungi PT Adaro Persada Mandiri (APM), berencana untuk mengembangkan aktivitas bisnis terkait bursa karbon.
"Saat ini, perusahaan sedang bersiap untuk menambah aktivitas penangkapan karbon dan restorasi ekosistem," kata Nadira kepada Katadata.co.id, Kamis (26/10).
Ia menyebut perusahaan sedang bersiap untuk menambah aktivitas penangkapan karbon dan restorasi ekosistem. Dia menjelaskan anak perusahaan APM, yakni PT Hutan Amanah Lestari, memiliki Izin Usaha Pemanfaatan Penyerapan dan/atau Penyimpanan Karbon. Namun, Nadira tidak menyebut berapa jumlah karbon yang akan dicatatkan Adaro Energy Indonesia dalam IDX Carbon.
"Lalu, perusahaan anak lainnya, PT Alam Sukses Lestari, memiliki Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Restorasi Ekosistem," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang aktif untuk mengajak lebih banyak pihak untuk berpartisipasi sebagai pengguna jasa bursa karbon.
"Lalu, diskusi dengan Kementerian KLHK dan Otoritas Jasa Keuangan terus kami lakukan untuk kemungkinan membuka jasa asing bisa berpartisipasi di bursa karbon Indonesia tahun depan," kata Jeffrey, di dalam konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI, Kamis (26/10). Selain itu, BEI juga sedang mengkaji untuk melibatkan anggota bursa sebagai perantara di perdagangan bursa karbon.