Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia resmi membeli Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca milik Pertamina Patra Niaga di Bursa Karbon Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa keuangan (OJK), Inarno Djajadi mengatakan 71,95% karbon yang ditawarkan masih belum terjual.
Indonesia menyiapkan sejumlah proyek penyimpan karbon dioksida (CCS) untuk mengurangi emisi karbon. Proyek-proyek saat ini masih dilakukan untuk sektor migas dan diharapkan efektif pada 2030.
Bursa Karbon dapat beroperasi bersama dengan mekanisme penetapan harga karbon lainnya, termasuk sistem batas emisi dan perdagangan karbon, serta batas emisi dan pajak.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengingatkan masyarakat agar tidak menyamakan transaksi di bursa karbon dengan transaksi di pasar saham.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyatakan insentif transaksi bursa karbon akan berakhir pada Selasa, 31 Oktober 2023 besok.