Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), membatalkan rencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO di bursa luar negeri.
Manajemen GOTO menyebut batalnya rencana penawaran umum perdana saham tersebut telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 dan sebelumnya pernah disampaikan dalam prospektus IPO.
Perusahaan membatalkan rencana IPO dengan pertimbangan saat ini masih memiliki kas dan neraca yang cukup. Tercatat, perusahaan memiliki kas, setara kas dan deposito jangka pendek senilai Rp 25,2 triliun hingga 30 September 2023.
Tingkat penggunaan bersih kas (net cash burn) berkurang 76% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga perseroan memiliki modal lebih dari cukup untuk menjalankan kegiatan bisnisnya dan mengeksekusi rencana saat ini.
"Dengan demikian, perseroan pada hari ini mengumumkan bahwa tidak lagi berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) internasional,” tulis manajemen GOTO, dalam keterangan resminya, Senin (30/10).
Apabila perseroan memutuskan untuk melaksanakan IPO internasional di masa yang akan datang, GOTO akan memintakan kembali persetujuan pemegang saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk diketahui, sebelumnya GOTO sempat berkeinginan melakukan pencatatan saham ganda atau dual listing di bursa luar negeri. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) GOTO 30 Juni 2023, perusahaan menyetujui untuk memperbaharui pendelegasian wewenang kepada dewan komisaris dalam rangka penerbitan saham untuk keperluan penawaran umum perdana saham internasional hingga 31 Desember 2023.
Namun, pelaksanaan IPO internasional tersebut masih tergantung pada kondisi pasar global dan berbagai faktor lainnya. Dalam prospektus yang diterbitkan, GoTo sebelumnya berencana mencatatkan saham di New York Stock Exchange (NYSE), National Association of Securities Dealers Automated Quotations (NASDAQ), Hong Kong Stock Exchange (HKSE), Singapore Stock Exchange (SGX) atau London Stock Exchange (LSE). Namun rencana tersebut masih urung terlaksana karena perseroan ingin memperbaiki kinerja keuangan terlebih dahulu.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, juga mengatakan, di tengah kompetisi yang semakin ketat, perusahaan saat ini fokus melakukan sinergi ekosistem GOTO.
"Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis untuk mempertahankan kepemimpinan pasar kami, serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang,” kata Patrick, dalam keterangan resminya, Senin (30/10).