Bursa Efek Indonesia menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar modal Indonesia dapat menyentuh Rp 12,25 triliun pada 2024. Target ini naik dibandingkan dengan target tahun ini sebesar Rp 10,75 triliun.
Direktur Utama BEI Iman Rachman menjelaskan sejumlah target terdapat dalam susunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bursa Efek Indonesia 2024. Penerbitan efek ditargetkan mencapai 230 efek pada 2024. "Sepanjang 2024, BEI juga menargetkan 2 juta tambahan investor baru di pasar modal," kata Iman kepada wartawan di Balikpapan, Kalimantan Timur, dikutip Minggu (19/11).
Targe-target yang dipasangkan otoritas bursa menggambarkan optimisme pertumbuhan pasar modal Indonesia. Sejumlah target yang dipatok BEI pada tahun ini pun sudah terlampaui.
Hingga 15 November, jumlah efek baru yang tercatat telah mencapai 311, jauh melampaui target yang dipatok BEI sebanyak 200 pencatatan efek. Jumlah aksi korporasi dari perusahaan yang mencari dana segar melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham juga membeludak sepanjang 2023.
“Jumlah pencatatan saham baru ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dengan fundraise mencapai Rp 53,1 triliun,” kata Iman.
Berdasarkan data dari EY Global IPO Trends Kuartal III 2023, BEI menduduki peringkat ke lima dari sisi jumlah IPO di pasar global dan peringkat ke tujuh dari sisi pendanaan yang diperoleh dari IPO.
Selain itu, BEI juga mencatat terdapat 1,6 juta investor baru yang masuk ke pasar modal sepanjang 2023. Jumlah total investor di pasar modal Indonesia saat ini mencapai 11,9 juta, naik hingga lima kali lipat dalam lima tahun terakhir.