IHSG Rawan Profit Taking, Saham GJTL hingga ASII Jadi Rekomendasi

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
16/1/2024, 06.30 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi konsolidasi pada perdagangan Selasa (16/1).

Phintraco Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG tertekan oleh data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang kembali surplus di Desember 2023.  Akan tetapi, hal itu disebabkan oleh realisasi penurunan nilai impor 3,81% secara tahunan di Desember 2023, dibanding kenaikan 3,29% di November 2023. 

Di sisi lain, nilai ekspor juga terkoreksi sebesar 5,76% secara tahunan di Desember 2023, relatif lebih baik dari perkiraan penurunan hingga 8,1%.

"Kondisi di atas meningkatkan kerawanan saham - saham energi dan transportasi atau logistik terhadap potensi profit taking," tulis Phintraco dalam risetnya, Selasa (16/1).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham seperti PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Temas Tbk (TMAS), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Lalu PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).

Sementara Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, level support IHSG diprediksi akan berada di 7.111, 7.021 dan 6.931. Sedangkan level resistance berada di 7.300, 7.422 dan 7.503.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail