Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi atas sejumlah indeks jelang akhir Januari 2024. Salah satunya adalah evaluasi mayor pada indeks LQ45.
Secara mengejutkan, ternyata saham milik emiten orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang digadang-gadang bisa masuk ke indeks bergengsi itu ternyata tak terwujud. Padahal CUAN merupakan saham yang menduduki peringkat pertama kenaikan harga tertinggi di 2023.
Sebaliknya justru PT Mitra Pack Tbk (PTMP) yang berhasil lolos masuk ke indeks LQ45. Sontak masuknya PTMP ke jajaran indeks bergengsi itu mendapat sorotan para pelaku pasar.
Sorotan itu antara lain terkait nilai kapitalisasi pasar atau market cap yang dinilai masih kecil dan juga jumlah pemegang saham yang hanya 1.000-an dan terus mengalami penurunan.
Sehingga PTMP menjadi saham yang tidak terlalu akrab ditelinga para pelaku pasar, sontak keputusan BEI ini membuat pasar penasaran mengenai profil saham tersebut.
Lalu siapa PTMP, bagaimana kinerja saham dan bisnisnya? Berikut rangkuman Katadata.co.id.
Dalam laman resminya, Mitra Pack didirikan pada tahun 2000. Perusahaan memiliki spesialisasi pada coding, marking, sistem inspeksi produk dan pengemasan makanan. Perusahaan berkantor pusat di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta.
Saham PTMP perdana dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Maret 2023. Perusahaan melepas 800 juta saham di harga Rp 120 per lembar. Sehingga, dana segar yang didapatkan sebesar Rp 96 miliar.
PT Kencana Usaha Sentosa merupakan pengendali sekaligus pemegang saham terbesar PTMP dengan persentase 72,51%. Jessica Kusuma, Cindy Kusuma, dan Edward Kusuma masing-masing memiliki 0,75% saham. Lalu porsi kepemilikan masyarakat sebesar 25,24%.
Lalu jumlah pemegang sahamnya per 31 Desember 2023 sebanyak 1.530, berkurang 415 dari akhir November 2023 1.945. Jumlah pemegang saham PTMP bahkan telah berkurang 1.195 bila dibandingkan posisi akhir Juli 2023 yang kala itu sebanyak 2.918.
Per 30 September 2023, laba bersih PTMP turun 34,51% secara tahunan menjadi Rp 5,65 miliar hingga 30 September 2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,63 miliar. Di sisi lain, penjualan perseroan justru terpantau naik 2,86% menjadi Rp 104,57 miliar dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp 101,66 miliar.
Menilik harga sahamnya, sebelum pengumuman bahwa PTMP masuk LQ45, pada perdagangan 25 Januari 2024, saham PTMP ditutup turun 0,87% ke Rp 228.
Sementara pada Jumat (26/1) saham PTMP dibuka melesat. Pada pukul 10.28 WIB saham PTMP bahkan terus menguat ke posisi pucuk ke Rp 264 per lembar usai terbang 15%. Sementara dalam rentang satu tahun saham PTMP sudah menguat 83%.
Sedangkan dari market cap PTMP tercatat hanya sebesar Rp 723 miliar per penutupan 25 Januari.
Sementara tiga saham lainnya yang dimasukkan dalam perhitungan indeks LQ45 memiliki market cap tergolong jumbo. Yakni PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp 67,5 triliun, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Rp 51,95 triliun, dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Rp 54,31 triliun.
Keempatnya menggeser dominasi PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Periode efektif konstituen berlaku mulai 1 Februari sampai 31 Juli 2024. Di sisi lain, pihak BEI belum memberikan jawaban atas alasan PTMP terpilih sebagai anggota LQ45.
Syarat Masuk LQ45
Sebagai informasi, saham yang masuk ke LQ45 biasanya memiliki nilai kapitalisasi yang jumbo dan merupakan saham yang direkomendasikan untuk para investor, tidak terkecuali investor pemula.
Saham LQ45 adalah terminologi investasi yang mengacu pada suatu indeks, yakni indeks LQ45, yang merupakan akronim dari liquid 45, atau dimaknai secara sederhana sebagai 45 saham yang likuiditasnya tinggi.
Saham LQ45 adalah representasi atau cerminan harga saham dari 45 emiten yang ada di BEI. Emiten yang dipilih, ditentukan berdasarkan pertimbangan likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar terbesar dengan kriteria-kriteria lain yang sudah ditentukan.
Menelisik persyaratannya, saham-saham yang ingin masuk ke indeks LQ45 wajib memiliki nilai kapitalisasi pasar atau free float. Berikut syarat lainnya:
- Sudah tercatat di BEI selama sekurangnya tiga bulan.
- Termasuk dalam 60 saham sesuai nilai transaksi di pasar saham reguler.
- Dari 60 saham yang tercatat, 30 saham yang memiliki nilai transaksi terbesar otomatis masuk dalam perhitungan saham LQ45.
- Untuk mendapatkan total 45 saham, selanjutnya dipilih 15 saham berdasarkan kriteria hari transaksi pada pasar reguler, frekuensi transaksi, serta kapitalisasi pasarnya.