IHSG Berpotensi ke Level 7.200, Analis Sarankan Saham BBCA hingga BBRI

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
30/1/2024, 06.30 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi naik pada perdagangan Selasa (30/1). Pada Senin kemarin, IHSG ditutup naik 0,28% ke level 7.157. 

Phintraco Sekuritas mengatakan sentimen regional kemungkinan membayangi gerak IHSG pada hari ini. Misalnya saja setelah pengadilan Hong Kong memerintahkan likuidasi salah satu developer properti di Tiongkok, China Evergrande.

Hal ini memicu kekhawatiran dampak negatif pasa sektor properti dan ekonomi Cina secara umum. Akan tetapi, bank sentral Negeri Tirai Bambu nampaknya juga telah mengantisipasi kondisi ini melalui stimulus moneter pada pekan lalu. Selain itu, cadangan devisa Cina juga jauh lebih besar dibanding nilai utang yang default dari China Evergrande.

"Dari dalam negeri, pemerintah berencana memberikan insentif fiskal kepada sektor pariwisata berupa pengurangan pajak dalam bentuk pemberian fasilitas ditanggung pemerintah (DTP) sebesar 10% dari PPh badan," tulis Phintraco dalam risetnya, Selasa (30/1).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham bank seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Lalu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). PT BFI Finance Tbk (BFIN). Phintraco juga menyertakan rekomendasi atas saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.021, 6.931 dan 6.803. Sedangkan level resistance berada di 7.281, 7.300, 7.422 dan 7.503.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau take profit sebagian pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan rentang harga terdekat 1.660. Lalu hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target dengan rentang harga 9.100-9.200. Serta buy on weakness pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harga 5.250-5.350.

Rekomendasi selanjutnya yakni buy on weakness pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan rentang harga 5.950-6.150. Ivan turut merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan rentang harga 1.405-1.470.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail