PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (7/2).
Perusahaan menjadi emiten ke-10 di bursa pada tahun ini dan menunjuk PT MNC Sekuritas dan PT Erdikha Elit Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.
Pada debut perdananya, saham TOSK dibuka menguat 2,40% ke level Rp 128 per lembar. Namun tak lama kemudian, sahamnya anjlok 12,80% ke level Rp 109 per lembar saham pada pukul 10.27 WIB.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 639 juta dengan nilai transaksinya Rp 71,88 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 41.528 kali. Adapun kapitalisasi pasar Topindo Solusi Komunika pagi ini senilai Rp 476,87 miliar.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perusahaan mematok harga IPO Rp 125 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga bookbuilding di rentang Rp 115-125 per lembar.
Selain itu, dalam aksi korporasi ini TOSK melepas sebanyak 875 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan mengincar dana segar hingga Rp 109,37 miliar.
CEO Topindo Solusi Komunika, Seiko Manito mengatakan akan meningkatkan produk dan layanan fast moving consumer goods (FMCG) ke tingkat nasional. Ia menyebut aplikasi TOSK telah digunakan di berbagai kota, seperti Jayapura, Denpasar, dan Bandung. Fokus perseroan saat ini untuk produk FMCG adalah di Kalimantan, sementara untuk produk digital ditargetkan ke pasar nasional.
Seiko menyatakan bahwa mereka saat ini tidak fokus pada pasar FMCG di Pulau Jawa. Alasannya Pulau Jawa sangat sulit sebab persaingan sengit dari segi FMCG. Hingga kini, mitra TOSK tumbuh sebanyak 1.000 pengguna per hari dan terdapat satu juta mitra terdaftar.
“Kami berharap untuk menjunjung tinggi kepercayaan publik untuk selalu mengambil keputusan kegiatan usaha yang memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan perseroan," kata Seiko di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (7/2).
Adapun dana yang diperoleh dari hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sekitar 40% untuk keperluan modal kerja. Rincian dari 40% tersebut yakni 75% untuk keperluan modal kerja perseroan berupa pembelian persediaan produk digital seperti produk telekomunikasi, voucher game, token, dan payment point online bank. Lalu 25% untuk pengembangan sistem IT berupa hardware dan software.
Sedangkan 10% akan dialokasikan untuk entitas anak, yaitu TNN untuk keperluan modal kerja berupa pembelian persediaan produk ritelnya. Selanjutnya sekitar 50% akan dialokasikan untuk entitas anak, yaitu TIP, dalam bentuk penyetoran modal. Misalnya saja untuk akuisisi properti berupa tanah dan bangunan. Lalu keperluan modal kerja TIP seperti pembayaran biaya operasional TIP seperti beban gaji, beban keamanan, dan beban umum dan administrasi.
Terkait kinerja keuangan, laba neto perseroan pada akhir 2022 adalah sebesar Rp 4,53 miliar, anjlok 65,58% bila dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencapai Rp 13,19 miliar.
PT Topindo Solusi Komunika Tbk merupakan perusahaan start-up yang didirikan pada tahun 2018. Perseroan didirikan sebagai pengembangan dari platform Top Pulsa milik Seiko Manito sebagai pendiri perseroan yang mulanya fokus pada bisnis penjualan pulsa sejak tahun 2009.