Aksi Jual Berlanjut, Saham Tesla Dekati Level Terendah dalam Setahun

ANTARA FOTO/REUTERS/Patrick Pleul/Pool /rwa/cf
Elon Musk menghadiri upacara pembukaan pabrik giga Tesla yang baru untuk mobil listrik di Gruenheide, Jerman, Selasa (22/3/2022).
Penulis: Hari Widowati
17/4/2024, 07.14 WIB

Aksi jual terus melanda saham Tesla Inc, produsen kendaraan listrik milik Elon Musk. Setelah anjlok 6% pada perdagangan Senin, harga saham Tesla kembali rontok 2,7% ke level US$157,11 yang merupakan level terendah sejak April 2023, pada Selasa (16/4).

Perusahaan-perusahaan sering kali mengalami lonjakan harga saham setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK), karena Wall Street menguat di tengah prospek peningkatan efisiensi dan keuntungan. Namun, bukan itu yang terjadi pada para investor saat mendengar kabar terbaru dari Tesla.

Saham produsen kendaraan listrik ini rontok setelah Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan akan memangkas lebih dari 10% tenaga kerja globalnya atau sekitar 14.000 orang. "Tidak ada yang lebih saya benci (daripada PHK), tetapi ini harus dilakukan," tulis Musk dalam sebuah memo kepada karyawan tentang PHK, seperti dikutip CNBC, Selasa (16/4).

Saham Tesla telah merosot sejak pergantian tahun, anjlok 29% pada kuartal pertama tahun ini. Ini merupakan periode terburuk sejak akhir 2022 dan penurunan tertajam ketiga sejak penawaran umum perdana (IPO) perusahaan pada 2010. Harga saham Tesla sudah terjun 60% di bawah puncaknya yang dicapai pada November 2021. Kapitalisasi pasar Tesla per 16 April mencapai US$492,3 miliar atau sekitar Rp 7.876,8 triliun.

PHK sebelumnya tidak menimbulkan pesimisme pasar seperti ini. Pada tahun 2018, ketika Tesla memangkas 9% dari jumlah karyawan, sahamnya naik lebih dari 3%. Pada tahun 2022, saham anjlok 9% karena laporan awal tentang PHK, tetapi pulih kembali setelah Musk memberikan klarifikasi beberapa hari kemudian.

Situasi yang Berbeda

Tesla saat ini berada dalam situasi yang berbeda. Awal bulan ini, produsen mobil ini melaporkan penurunan pengiriman kendaraan pada kuartal pertama. Ini adalah penurunan tahunan pertama sejak tahun 2020 ketika pandemi Covid-19 mengganggu produksi. Di Cina, Tesla menghadapi gempuran persaingan dari produsen mobil listrik domestik, termasuk BYD dan pembuat ponsel Xiaomi.

Sebelum PHK, Tesla telah memangkas harga dan memberikan insentif kepada pembeli, yang menggerus margin perusahaan. Minggu lalu, perusahaan mengatakan bahwa mereka memangkas harga langganan sistem Full Self-Driving (FSD), hingga setengahnya untuk pelanggan di AS. FSD tidak membuat kendaraan menjadi otonom dan membutuhkan pengemudi yang penuh perhatian setiap saat.

Menurut data terbaru yang tersedia dari Kelley Blue Book, harga mobil listrik di seluruh dunia turun 9,7% dari tahun ke tahun pada Maret, berkat "paket insentif yang kuat". Harga Tesla mencapai titik terendah di bulan Januari, meskipun harganya naik tipis di bulan Maret.

Aksi jual saham Tesla pada Senin lalu bukan hanya dipengaruhi kabar PHK massal. Eksekutif Tesla, Drew Baglino dan Rohan Patel, mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari perusahaan. Baglino telah bekerja dengan Tesla sejak tahun-tahun awal berdirinya, dimulai sebagai insinyur firmware dan listrik pada tahun 2006.

Sementara itu, Patel bergabung dengan Tesla pada tahun 2016 setelah bekerja sebagai penasihat senior untuk mantan Presiden Barack Obama untuk masalah iklim dan hal-hal lainnya.

Musk mengatakan dalam memo PHK tersebut bahwa "sangat penting untuk melihat setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas." Namun, para analis dan investor melihat adanya masalah permintaan.

Analis Turunkan Target Harga Saham Tesla

Menurut FactSet, 18 analis telah menurunkan target harga saham Tesla bulan ini. "Tepat ketika Anda berpikir bahwa berita ini tidak bisa lebih buruk lagi untuk Tesla, kami memiliki pertanyaan tentang permintaan EV yang telah bermunculan selama beberapa kuartal terakhir," kata Doug Clinton, managing partner di Deepwater Asset Management, dalam acara "Squawk Box" di CNBC, pada Senin (15/4).

Para analis bertanya-tanya apakah Tesla akan memproduksi Model 2 yang lebih murah dan memangkas harga FSD untuk mengatasi permintaan yang melambat.

Pada awal tahun ini, Tesla mengakui bahwa pertumbuhan 2024 mungkin "jauh lebih rendah" dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan mengatakan bahwa mereka berada di antara dua gelombang pertumbuhan mobil listrik, tetapi tidak mengeluarkan panduan untuk tahun 2024.

Di luar meningkatnya persaingan dan dinamika industri mobil listrik, ada juga ketidakpastian yang menyertai Musk.

Miliarder ini telah menghadapi pengawasan dari berbagai badan pengatur atas kesepakatannya di X (Twitter). Para pemegang saham telah menyatakan keprihatinannya tentang apakah dia mencurahkan perhatian yang cukup untuk Tesla.

Musk menjabat sebagai CEO SpaceX, memiliki X, memulai usaha kecerdasan buatan xAI dan menjalankan perusahaan antarmuka komputer otak Neuralink, serta usaha tunneling The Boring Co. Sebelumnya, Musk mengatakan bahwa dia tidak melewatkan pertemuan "penting" di Tesla, dan bahwa dia tidak "benar-benar absen."