Menilik Prospek Saham Unilever usai Tarik Es Krim Magnum di Inggris

Unilever Indonesia
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
24/4/2024, 14.39 WIB

Unilever Plc menarik kembali produk es krim Magnum Almond di pasar Inggris dan Irlandia karena produk tersebut diduga mengandung plastik dan logam. Di tengah bergulirnya sentimen ini, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turut mengalami pelemahan. 

Pada perdagangan Selasa (23/4) kemarin, saham UNVR terperosok 3,32% ke level Rp 2.330 per lembar saham. Pelemahan terdalam terjadi pada 17 April 6,69%. Karenanya, sejak awal tahun ini, saham Unilever Indonesia terkoreksi 32,29%. 

Manajemen Unilever Indonesia memastikan, produk es krim Magnum yang dijual di Indonesia berbeda dengan Inggris Raya. Pernyataan ini merespons Badan Standarisasi Keamanan Pangan Inggris atau FSA yang menarik produk stik es krim tersebut karena mengandung plastik dan logam dan sehingga tidak aman untuk dikonsumsi

"Kami tegaskan, semua produk magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia tidak diproduksi di Inggris atau Irlandia," kata Marketing Lead Magnum Indonesia Aliqa Sendialaras, kepada Katadata.co.id, Selasa (23/4). 

Aliqa memastikan, semua produk Magnum di dalam negeri aman untuk dikonsumsi. Ia menjelaskan semua produk Magnum di Indonesia diproduksi dengan standar tertinggi dan mematuhi peraturan perundangan berlaku. Selain itu, ia mengatakan es krim ini telah memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Prospek Saham Unilever

Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas, Edi Chandren menyebut saat ini harga saham UNVR mengalami penurunan, bahkan anjlok sebesar 42% dalam setahun terakhir. Stockbit Sekuritas menilai, pada saat ini belum menjadi momen yang tepat untuk membeli saham UNVR 

Hal itu karena valuasi saham UNVR yang mencapai 17,0 kali 1-Year Forward P/E pada level harga sekarang belum cukup menarik, terutama mengingat prospek pertumbuhannya yang kurang baik.

“Oleh karena itu, kami masih wait and see terhadap UNVR,” ucap Edi dalam risetnya, Rabu (24/4). 

Di sisi lain, sepanjang tahun 2023 lalu, perusahaan mengalami penurunan laba bersih 10,51% menjadi Rp 4,8 triliun. Sementara, pendapatannya juga turun 6,3% dibanding tahun 2022. Penurunan ini salah satunya turut terdampak sentimen geopolitik. 

Pada perdagangan Rabu (24/4) siang, saham UNVR terpantau menguat 2,15% ke level Rp 2.380 per lembar. Volume yang diperdagangkan tercatat 8,84 juta dengan nilai transaksi Rp 21,16 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 90,80 triliun. Dalam sebulan terakhir sahamnya turun 14,08%. 

 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila