Wall Street Fluktuatif, Investor Tak Yakin Bunga Acuan Amerika Turun

Twitter @gibranhuzaifah
Startup eFishery muncul di bursa saham AS, Wall Street
14/5/2024, 06.34 WIB

Bursa saham Amerika Serikat Wall Street bergerak fluktuatif pada perdagangan Senin (13/4). S&P 500 turun, sehingga mengakhiri kenaikan selama tiga minggu berturut-turut.

Dow Jones Industrial Average turun 0,21% menjadi 39.431,51. S&P 500 turun tipis 0,02% menjadi 5.221,42. Sebaliknya, Nasdaq Composite naik 0,29% menjadi 16.388,24.

Sebelumnya, indeks saham Nasdaq dan S&P 500 naik selama tiga minggu berturut-turut. Kenaikan ini didorong oleh laporan pendapatan perusahaan yang kuat dan tanda-tanda perbaikan data pasar tenaga kerja.

Kedua data itu memicu spekulasi bahwa bank sentral Amerika yakni Federal Reserve alias The Fed mungkin akan memangkas suku bunga acuan satu atau dua kali tahun ini.

Survei Federal Reserve Bank of New York yang dirilis pada Senin menunjukkan, warga Amerika memperkirakan inflasi 3,3% dalam setahun ke depan. Laporan University of Michigan pada Jumat (10/5) juga mengindikasikan bahwa sentimen konsumen AS pada Mei merosot ke level terendah dalam enam bulan, karena kekhawatiran rumah tangga akan biaya hidup.

Akan tetapi, para investor terlihat enggan berspekulasi pada Senin (13/5) atau menjelang rilis data Indeks Harga Konsumen atau IHK April pada Rabu (15/5). Para investor berfokus memantau data indeks harga produsen, penjualan ritel, klaim pengangguran mingguan, serta laporan pendapatan dari peritel besar seperti Home Depot (HD.N) dan Walmart (WMT.N) minggu ini.

Manajer Portofolio di NFJ Investment Group di Dallas, Burns McKinney mengatakan bahwa laporan inflasi yang akan dirilis pada Rabu menjadi faktor terbesar yang memengaruhi pasar. Setiap kali inflasi sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan, para investor bakal bereaksi.

“Setiap kali hal ini terjadi, para investor menurunkan ekspektasi mereka tentang penurunan suku bunga acuan," kata McKinney dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (14/5).

Menurut jajak pendapat Reuters, para ekonom memperkirakan harga konsumen inti April naik 0,3% secara bulanan alias month to month (mtm) dan 3,6% secara tahunan atau year on year (yoy).

Wakil Ketua The Fed Phillip Jefferson sebelumnya menyatakan dukungannya untuk menjaga suku bunga acuan tetap stabil sampai ada kejelasan bahwa tekanan harga berkurang.

Dari 11 sektor industri utama di indeks S&P 500, hanya dua yang naik pada Senin (13/5). Sektor teknologi memberikan dorongan terbesar, dengan saham Apple naik 1,8% usai melaporkan telah mencapai kesepakatan dengan OpenAI untuk menambah fitur pada iPhone.

Pembuat ChatGPT, OpenAI mengumumkan akan merilis model AI baru yang mampu melakukan percakapan suara yang realistis dan berinteraksi melalui teks dan gambar.



Reporter: Nur Hana Putri Nabila