8 Perusahaan Beraset Jumbo Bakal Debut IPO di Bursa Efek Indonesia

Katadata/Hufaz Muhammad
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan ada delapan perusahaan dengan skala aset jumbo yang bakal IPO pada tahun ini.
20/5/2024, 12.44 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sejumlah perusahaan sudah antre di pipeline penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Delapan di antaranya merupakan perusahaan dengan aset jumbo alias perusahaan dengan aset di atas Rp 250 miliar. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan saat ini terdapat 38 perusahaan yang tengah memproses pencatatan sahamnya di Bursa.  Ia tidak mengelaborasi lebih lanjut mengenai identitas dari perusahaan-perusahaan yang bakal masuk ke Bursa tersebut. 

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat delapan perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar yang bakal IPO. Kemudian, 24 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Nyoman juga menyebut ada enam perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar yang akan IPO.

"Apabila melihat dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal," ujar Nyoman. Namun hingga menjelang akhir Mei ini, belum ada perusahaan di sektor energi, finansial, kesehatan, properti, hingga transportasi yang akan IPO pada bulan depan.

Berdasarkan keterangan di laman e-IPO.co.id, terdapat satu perusahaan sektor material dasar yang akan melantai di Bursa pada Juni mendatang.

Hingga 17 Mei 2024, sebanyak 24 perusahaan yang telah mencatatkan saham di Bursa. Menurut Nyoman, dana yang berhasil dihimpun 24 perusahaan tersebut dari IPO total mencapai Rp 3,88 triliun. 

Berikut rincian sektor saham yang akan IPO: 

  • 2 Perusahaan dari sektor material dasar   
  • 6 Perusahaan dari sektor konsumer siklikal   
  • 8 Perusahaan dari sektor konsumer non siklikal   
  • 2 Perusahaan dari sektor energi   
  • 0 Perusahaan dari sektor finansial   
  • 3 Perusahaan dari sektor kesehatan   
  • 7 Perusahaan dari sektor industri   
  • 1 Perusahaan dari sektor infrastruktur   
  • 4 Perusahaan dari sektor properti dan real estat   
  • 4 Perusahaan dari sektor teknologi   
  • 1 Perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
 
Reporter: Nur Hana Putri Nabila